25 radar bogor

Tukul Pembacok Siswa SMK di Pomad Belum Juga Tertangkap, Dedie : Sebar Wajah Pelaku!

pelajar pembacokan siswa SMK di Pomad
Pelaku pembacokan siswa SMK di Pomad terekam CCTV.

BOGOR-RADAR BOGOR, Hampir tiga bulan lamanya tragedi pembacokan Arya Saputra (16) siswa SMK Bina Warga berlalu. Selama itu pula, ASR alias Tukul pelaku utama belum juga tertangkap. Entah kemampuan apa yang dimiliki remaja 17 tahun itu sehingga masih bebas dari kejaran polisi.

Baca Juga : Pelaku Utama Pembacokan Pelajar Belum Tertangkap, Bima Arya: Bukan Pelajar Biasa

Menanggapi kondisi ini, Wakil Wali Kota Bogor, Dedie Rachim berharap banyak bantuan dari masyarakat untuk ikut membantu polisi melacak posisi keberadaan dan lokasi persembunyian Tukul si pembunuh siswa SMK itu.

“Mungkin bisa dengan cara menyebarkan wajah pelaku di media sosial. Supaya orang tahu dimana keberadaannya,” saran Dedie saat ditemui Radar Bogor di Kecamatan Tanah Sareal pada Senin (8/5/2023).

Sebelumnya, Kasatreskrim Polresta Bogo Kota, Kompol Rizka Fadhila menyatakan pihaknya masih melakukan upaya pencarian. Hingga saat ini timnya masih terus berada di lapangan untuk menangkap Tukul.

“Kita masih cek lokasi yang ditenggarai tempat pelaku. Dia memang niat untuk melarikan diri dan kabur dari kami supaya tidak tertangkap. Kami selalu berupaya maksimal untuk menangkap dan mencari keberadaannya,” tuturnya.

Sebelumnya, Arya dibacok hingga meninggal dunia saat tengah menyebrang di Simpang Pomad, Kelurahan Ciparigi, Kecamatan Bogor Utara pada 10 Maret lalu. Saat itu ia hendak pulang sekolah bersama teman-temannya. Tepat di median jalan Arya disabet senjata tajam oleh Tukul yang dibonceng kedua rekannya menggunakan motor matic berwarna putih.

Perkembangan terakhir, polisi telah menangkap 3 pelaku pembacokan siswa SMK di Pomad itu pada (13/3). Di antaranya MA (17) pemilik kendaraan, SA (18) berperan membuang senjata tajam yang digunakan, dan seorang pria dewasa yang dianggap berperan menyembunyikan pelaku. Mereka ditangkap di wilayah Sentul, Kabupaten Bogor dan Lebak, Banten. (fat)

Reporter : Reka Faturachman
Editor : Yosep