25 radar bogor

Pelaku Utama Pembacokan Pelajar Belum Tertangkap, Bima Arya: Bukan Pelajar Biasa

pelajar pembacokan siswa SMK di Pomad
Pelaku pembacokan siswa SMK di Pomad terekam CCTV.

BOGOR-RADAR BOGOR, Sudah genap 1 bulan lamanya kasus pembacokkan di Simpang Pomad, Kecamatan Bogor Utara bergulir. Namun hingga saat ini ASR (17) pelajar SMK yang diduga sebagai pelaku utama pembacokkan belum juga tertangkap.

Masih lekat dalam ingatan peristiwa tragis yang menimpa pelajar SMK Bina Warga 1 yakni AS (16). Ia meninggal dunia usai dibacok dengan senjata tajam saat hendak menyebrang Jalan Raya Bogor. Parahnya luka bacokkan membuat AS tidak bisa bertahan meski sempat dilarikan ke Rumah Sakit FMC.

Baca Juga: Rekannya Sudah Vonis, Eksekutor Pembacokan Pelajar Masih Berkeliaran

Saat melancarkan aksinya, terduga pelaku ASR berboncengan dengan kedua temannya MA (17) dan SA (18) menggunakan motor matic berwarna putih.

Berbeda dengan ASR yang masih berkeliaran, MA dan SA berhasil ditangkap pihak Kepolisian pada (13/3). Kemudian MA baru saja selesai menjalani sidang pada Senin (10/4) kemarin dan divonis oleh hakim 8 tahun penjara.

Wali Kota Bogor, Bima Arya mengatakan saat ini Pemerintah Kota Bogor masih terus menjalin koordinasi dengan Polresta Bogor Kota dalam penyelesaian kasus tersebut.

Dirinya menyebut pihak Kepolisian sudah memiliki titik terang karena berhasil mengidentifikasi pelaku utama pembacokkan. Bima optimistis pihak kepolisian akan segera menangkap sang pelaku.

“Saya terus koordinasi dengan Kapolresta. Sudah ada titik terang dan teridentifikansi. Saya dan Kapolresta yakin akan segera tertangkap,” ucapnya saat ditemui Radar Bogor di Kecamatan Tanah Sareal, Selasa (11/4).

Baaca Juga: Pelaku Pembacokan Pelajar SMK di Bogor Divonis 8 Tahun Penjara

Latar belakang pelaku yang memiliki catatan kejahatan dinilai Bima membuat pelaku berbeda dengan pelajar biasa.

“Anak ini punya banyak catatan sehingga perilakunya seperti itu. (Pelaku) punya naluri menghindar jadi agak berbeda. Bukan seperti pelajar biasa, kalau pelajar biasa mudah (ditangkap),” ucap Bima. (*)

Reporter: Reka Faturachman
Editor: Imam Rahmanto