25 radar bogor

Miris, Ibu di Bogor Jadi Sengsara Usai Diduga Ditipu Istri Brimob

Korban dugaan penipuan oleh istri Brimob di Kota Bogor. (Radar Bogor/Reka Faturachman)

BOGOR-RADAR BOGOR, Nasib nahas menimpa Erika Sari (50). Warga Komplek Kedung Badak Baru, RT 5 RW 6 Kelurahan Kedung Badak, Kecamatan Tanah Sareal ini diduga menjadi korban penipuan yang dilakukan istri salah seorang anggota Brimob Polri Resimen II, Kedung Halang.

Kejadian itu bermula ketika terduga pelaku penipuan, NK mengajak dirinya kerja sama usaha koperasi simpan pinjam. Erika mengaku sudah berulang kali menolak ajakan NK. Namun karena terus diajak akhirnya ia menyetujui ajakan kerja sama itu di bulan Januari 2022 lalu.

Baca Juga: Lagi, Penipuan Lewat WhatsApp, Catut Nama Anggota DPRD Kota Bogor

“Dia meminjam uang sebesar Rp50 juta dan berjanji akan membagi keuntungan sebesar Rp5 juta per bulan. Di bulan Februari dan bulan-bulan selanjutnya dia bukan memberi keuntungan malah meminjam uang lagi sampai total sebesar Rp96 juta,” tutur Erika kepada Radar Bogor, Minggu (30/4).

Utang itu sempat dicicil NK sampai tersisa Rp75 juta. Namun setelahnya, pembayaran utang NK justru macet. Erika sudah berulang kali menagih uang tersebut, akan tetapi NK beralasan uang itu dibawa kabur.

“Saat ditanya soal bisnis dan alasannya itu dia tidak pernah bisa menunjukkannya. Saat saya tagih utangnya dia malah lebih galak. Dia juga tidak mau bertemu dan memblokir nomor hp saya,” ucap Erika.

Karena tidak mendapat iktikad baik, Erika pun melaporkan kejadian tersebut ke Polresta Bogor Kota pada Desember 2022 lalu. Dirinya juga sempat mengadukan kasus tersebut ke Mako Brimob Resimen II Kedunghalang di bulan Januari 2023 namun dirinya tidak ditanggapi dengan serius.

Setelah itu Erika juga melaporkan kasus itu ke Brimob Kelapa Dua. Di kesempatan itu, ia dipertemukan dengan terduga pelaku beserta sang suami. Saat itu keduanya bersepakat untuk membayar hutang dalam jangka waktu 6 bulan hingga Juli 2023.

“Saya berharap mereka bisa mencicil utangnya di bulan Februari dan Maret tapi mereka terus beralasan tidak ada uang. Padahal saya sangat membutuhkan uang itu untuk makan, membayar sekolah, biaya ujian anak, dan biaya berobat ibu saya,” rintihnya.

Erika mengatakan uang yang dipinjaminya kepada NK merupakan uang asuransi sepeninggal suaminya yang wafat. Uang itu akan digunakannya untuk membangun usaha dan biaya pendidikan kefua anaknya yang masih SD.

Baca Juga: Cegah Penipuan Sticker QRIS, DKM di Kota Bogor Diminta Lakukan Ini 

“Setelah saya diselidiki ternyata korbannya banyak dan di sekitaran komplek. Ada sekitar 4 orang dan yang menjadi korbannya adalah perempuan yang single parent. Ada yang habis Rp20-30 juta,” ungkapnya.

Radar Bogor sudah mencoba melakukan konfirmasi namun hingga berita ini ditulis belum ada keterangan dari pihak Polresta Bogor Kota. (*)

Reporter: Reka Faturachman
Editor: Imam Rahmanto