25 radar bogor

Gelandangan Tajir Bogor Dikenal Rekannya Suka Menyombongkan Diri

Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Panaragan, Kota Bogor, ini menjadi tempat beberapa pengemis bernaung sehari-hari. (Radar Bogor/Dede Supriadi)

BOGOR-RADAR BOGOR, Gelandangan tajir bernama Tini (47) yang sebelumnya diamankan oleh Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bogor menyisakan fakta baru.

Ibu tiga anak asal Kabupaten Bogor itu rupanya dikenal rekan-rekannya selalu berbicara tinggi alias sombong.

Baca Juga: Dua Pekan Ramadan, 41 Pengemis Musiman Diamankan Dinsos Kota Bogor

Hal itu seperti diungkapkan salah satu rekan Tini bernama Iwan, yang sehari-hari memulung di lokasi yang sama, Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Panaragan.

“Kalau ngomong sih memang tinggi. Iya, kata dia punya banyak barang berharga. Punya tanah segala macam,” kata Iwan, Jumat (28/4).

Hanya saja, dirinya tidak bisa memastikan kebenaran yang dibicarakan oleh rekannya Tini.

“Namanya orang rada kurang (waras) ini ya (sehingga hanya dianggap sebagai angin lalu saja),” ucap dia.

Menurut Iwan, biasanya omongan tinggi itu terlontar ketika Bu Tini sedang nyambung alias normal ketika mengobrol dengan lawan bicaranya.

namun, kadang-kadang Bu Tini juga menunjukan gejala tidak normal, bahkan suka marah-marah ke orang lain.

“Kadang normal, kadang enggak, selang seling, suka marah-marah, enggak karuan kalau lagi kumat,” ucapnya.

Menurut dia, ketika sedang normal Tini bisa diajak ngobrol, sedangkan ketika tidak nyambung terkadang-kadang suka mukulin orang.

“Istri saya saja kemarin ditabok sama dia, gak tau lagi kumat, tiba-tiba,” lanjut dia.

Meski begitu, diyakini Iwan, Bu Tini ini memiliki pribadi yang biasa saja. Sehari-hari, dirinya hanya sebatas memulung di bawah JPO Panaragan.

Baca Juga: Gelandangan di Kota Bogor, Ternyata Punya Rumah, Motor, dan Buku Tabungan

“Mulung, cuma ngorek-ngorek disini doang (sampah di JPO Panaragan). Tidurnya di emperan ruko ini, malem doang,” beber dia.

“Kayanya enggak deh, dia bukan pengemis, cuma karena lihat dari fisiknya mungkin orang ngasihanin, sehingga kadang ada orang yang ngasih,” tukas dia.(*)

Reporter: Dede Supriadi
Editor: Imam Rahmanto