BOGOR-RADAR BOGOR, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, berencana merevitalisasi bangunan cagar budaya yang terdampak kebakaran di Rumah Sakit Salak pada Jumat (7/4/2023) siang. Bangunan tersebut ialah Detasemen Kesehatan Wilayah (Denkesyah) yang telah berdiri sejak tahun 1894.
Baca Juga : Selidiki Kebakaran Rumah Sakit Salak, Puslabfor Mabes Polri Gelar Olah TKP
Wali Kota Bogor, Bima Arya mengatakan, hal itu dilakukan untuk menyelamatkan cagar budaya yang dimiliki oleh Kota Bogor. Menurutnya, bangunan cagar budaya di Rumah Sakit Salak tersebut, adalah aset penting sehingga perlu diselamatkan semaksimal mungkin.
“Kami selamat untuk melakukan kajian forensik bangunan terlebih dahulu. Nanti hasilnya akan kami pelajari bersama,” jelas Bima.
Ia menerangkan, kajian forensik bangunan bertujuan melihat bangunan yang dapat diselamatkan dan tidak bisa diselamatkan. Selain itu, kajian juga dilakukan untuk menentukan bangunan yang termaduk cagar budaya dengan bangunan pelengkap saja.
Setelah proses kajian selesai, Pemkot Bogor bersama pihak-pihak terkait akan kembali berdiskusi membahas desain dan fungsi bangunan cagar budaya tersebut. “Saya akan koordinasi untuk percepatan ini. Pemkot siap mengalokasikan (anggaran revitalisasi),” tutur Bima.
Di samping itu, Pemkot Bogor juga berjanji akan membackup penuh supply obat-obatan pasca peristiwa kebakaran yang menghanguskan instalasi farmasi Rumah Sakit Salak.
Baca Juga : Dua Bangunan di Rumah Sakit Salak Terbakar, Gedung Denpom Ikut Terdampak
Bima melihat, fungsi pelayanan rumah sakit tidak boleh terganggu, oleh karena itu Dinas Kesehatan akan berkoordinasi terus secara intens dengan Rumah Sakit Salak.
Hingga saat ini, tim Puslabfor Bareskrim Mabes Polri masih menggelar olah TKP di kawasan Rumah Sakit Salak. Pemeriksaan tersebut bertujuan untuk mengetahui penyebab kebakaran. (fat)
Reporter : Reka Faturachman
Editor : Yosep
