25 radar bogor

Lagi Mewabah, Pemkab Bogor Bentuk Satgas Penanganan Polio

Plt Bupati Bogor, Iwan Setiawan mengunjungi Pekan Imunisasi Nasional (PIN) di Posyandu Asri 1 Perumahan Bogor Asri, Cibinong, Senin (3/4). (humas pemkab)

CIBINONG-RADAR BOGOR, Pemkab Bogor bakal membentuk satgas atau tim khusus dalam penanganan Polio. Satgas penanganan polio dibentuk mulai dari tingkat kabupaten hingga level desa.

Plt Bupati Bogor, Iwan Setiawan menyebut pembentukan satgas ini guna mencegah terjadinya kasus polio di wilayah Kabupaten Bogor.

Baca Juga: Terduga Pembunuh Karyawan di Sukaraja Ditangkap, Motifnya Masih Didalami 

“Untuk menguatkan keseriusan penanganan Polio ini, karena di provinsi juga ada tim khususnya. Kita juga akan bentuk satgas supaya tugasnya jelas. Dinas Kesehatan sebagai sekretarisnya,” ucapnya dalam Pekan Imunisasi Nasional (PIN) di Posyandu Asri 1 Perumahan Bogor Asri, Kelurahan Nanggewer, Kecamatan Cibinong, Senin (3/4).

Meski belum ditemukannya kasus polio di Kabupaten Bogor, namun Iwan meminta keseriusan penanganan pencegahan polio dilakukan secara optimal.

Salah satunya melalui kegiatan vaksinasi polio serentak yang dilakukan di 101 puskesmas dan 5 ribu lebih posyandu yang tersebar di wilayah Kabupaten Bogor.

Kegiatan ini juga sebagai tindak lanjut dari surat edaran dari Kementerian Kesehatan dalam rangka pencegahan penularan virus polio. Sehubung adanya Kejadian Luar Biasa (KLB) kasus polio terhadap tujuh anak pada 14 Maret 2023 di Purwakarta.

“Hari ini vaksinasi Polio serentak dilaksanakan di seluruh wilayah Kabupaten Bogor, dengan melibatkan tim nakes dari Dinkes Kabupaten Bogor, kader posyandu, PKK, Dinas Pendidikan serta organisasi lainnya,” jelas Iwan.

Baca Juga: Korsleting Listrik, Satu Pom Mini Hangus Terbakar

Dia juga meminta kepada seluruh camat, lurah, kades, dinas dan masyarakat untuk aktif mensosialisasikan kegiatan vaksinasi polio serentak ini kepada masyarakat.

“Jangan sampai ada yang terlewat, kita harus menyusur seluruh bayi-bayi yang ada di Kabupaten Bogor. Karena polio ini cukup seram juga dampaknya, pertumbuhannya tidak normal dan yang paling bahaya itu terkena kelumpuhan sejak kecil,” terangnya.(*)

Reporter: Septi Nulawam
Editor: Imam Rahmanto