25 radar bogor

Korban Longsor di Empang Bakal Dipindahkan ke Legok Muncang

Korban Longsor di empang
Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor bakal membantu seluruh korban terdampak longsor di Empang. REKA/RADAR BOGOR

BOGOR-RADAR BOGOR, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor memutuskan, warga korban longsor di Empang yang bermukim di RT 7 RW 4 Kampung Sirna Sari, Kelurahan Empang, Kecamatan Bogor Selatan untuk pindah.

Kebijakan tersebut, disampaikan Wali Kota Bogor, Bima Arya usai menyambangi korban longsor di Empang yang mengungsi ke SMPN 9 Kota Bogor pada Sabtu (18/3/2023).

Bima mengatakan, dalam beberapa hari ke depan jajarannya akan berfokus memindahkan warga yang tinggal di dekat lokasi longsor ke Hunian Sementara (Huntara).

Baca Juga : Seluruh Korban Longsor di Empang Ditemukan, Kondisinya Berpelukan

“Sudah kami anggarkan agar mereka tinggal di sana untuk 6 bulan ke depan. Setelah itu mereka tidak dibolehkan lagi kembali ke tempat itu,” tegas dia.

Sebanyak 18 keluarga akan dipindahkan ke tempat relokasi permanen di wilayah Legok Muncang, Kelurahan Rancamaya, Kecamatan Bogor Selatan.

Relokasi tersebut juga ditujukan bagi warga lain yang tinggal di zona hitam bencana termasuk korban longsor di Gang Barjo.

“Bencana ini jadi momentum percepatan rencana relokasi yang memang kami rencanakan tahun ini. Kami akan mendata dan gencarkan sosialisasi untuk titik lain yang akan direlokasi ke tempat itu,” ucap Bima.

Ia mengatakan Legok Muncang bukan wilayah yang terisolir, sehingga warga tetap bisa mengakses fasilitas pendidikan dan kesehatan. Dirinya juga akan menjamin warga agar mendapat bantuan terkait dengan kebutuhan pendidikan oleh Dinas Pendidikan (Disdik).

“Tadi sudah dibahas terkait dengan infrastruktur pendukung pendidikan dan akan dibantu. Apabila ada opsi sekolah yang lebih dekat akan dipindahkan,” jelasnya.

Baca Juga : Kesaksian Korban Longsor di Empang, Lolos dari Maut Usai Seduh Susu

Hasil peninjauannya, ia melihat kebutuhan korban longsor di Empang selama dipengungsian sudah terpenuhi dengan baik, terkait dengan kondisi fisik dan logistik. Namun Bima menilai masih perlu adanya pendampingan psikis bagi anak-anak yang menjadi korban bencana maut itu.

“Saya minta fokus pada anak-anak untuk dilakukan trauma healing. Karena ada anak yang kehilangan bapak dan adiknya dan cukup mengalami trauma. Ini butuh pendekatan khusus. Saya minta hadirkan buku, film atau fasilitas lain,” imbuh dia. (fat)

Reporter : Reka Faturachman
Editor : Yosep