25 radar bogor

Bisa Diolah Menjadi Berbagai Penganan, Ini Manfaat Tepung De Talas

Berbagai olahan dan penganan dari Tepung de Talas.

BOGOR-RADAR BOGOR, Inovasi pengolahan talas belitung di Kota Bogor semakin berkembang. Selain dikukus, direbus, dan dibakar, kini talas dapat diolah dengan mudah menjadi aneka kudapan karena hadirnya tepung De Talas.


Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat, IPB University Evy Damayanthi mengatakan talas belitung memiliki potensi yang besar meningkatkan keanekaragaman sumber pangan Indonesia. Selain dari segi sumber, namun juga pengolahannya.

Ia juga menilai talas belitung dapat mendorong ketahanan pangan karena sejak dulu kerap dimanfaatkan masyarakat saat masa paceklik seperti musim kemarau.

Evy menyebut talas belitung memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan talas bogor. Talas belitung lebih rendah lemak, rendah kalori, dan bebas dari gluten.

“Per 100 gram Berat Dapat Dimakan (BDD) kandungan gizi talas belitung kukus menghasilkan energi 145 kkal. Lalu lemaknya rendah hanya 0,40 gram, karbohidrat 34,20 gram, protein 1,20 gram, lemak 0,40 gram,” rincinya, Seni (13/3).

Selain itu, talas belitunh juga mengandung zat gizi mikro di antaranya tembaga 25 persen, vitamin B3 16 persen, kalium 12 persen,” lanjutnya lagi.

Talas Belitung juga mengandung komponen bioaktif seperti alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, dan steroid yang memiliki manfaat di dunia kesehatan dan kecantikan.

“Talas yang biasa disebut dengan kimpul ini juga mengandung zat gizi yang bermanfaat bagi Kesehatan seperti serat pangan, pati resisten, mineral tembaga dan kalium, vitamin B3. Sehingga bermanfaat membantu menurunkan kolesterol, meningkatkan daya tahan tubuh, mencegah penyakit kardiovaskuler, gangguan ginjal, diabetes melitus, dan menjaga kesehatan kulit atau anti aging,” terangnya.


Inovasi tepung talas membuat masyarakat semakin banyak memiliki pilihan olahan. Tepung ini dapat diolah menjadi kukis, roti tawar, mi kering, mi kering sagon, mi basah, bakso, brownies, dan bahan pengental makanan. (*)

Reporter: Reka Faturachman
Editor: Imam Rahmanto