25 radar bogor

Polisi Buru Pelaku Pembacokan Pelajar SMK Kota Bogor

Pelajar tewas di kedung halang
Evakuasi pelajar tewas disabet pedang di Kedung Halang.

SUKARAJA-RADAR BOGOR, Aparat kepolisian langsung mengejar pelaku pembacokan yang menewaskan pelajar SMK Bina Warga, Kota Bogor. Para pelaku yang berjumlah tiga orang diburu tim dari Polresta Bogor Kota.


Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso berjanji bakal menggelandang tiga pelaku pembacokan yang terjadi di Simpang Pomad tersebut. Pihaknya telah melakukan olah TKP dan memburu identitas pelaku yang telah dikantongi.

“Kita akan melakukan penangkapan terhadap pelaku. Kita lakukan penyelidikan. Kita tunggu hasil dari penyidikan dan penyelidikan, kita tangkap pelakunya. Beri kami waktu,” janji Bismo saat melihat korban pembacokan di RS FMC.

Berbekal rekaman CCTV, polisi mengidentifikasi pelaku pembacokan tersebut. Terlihat tiga orang yang berboncengan motor.

Hanya berselang beberapa jam, salah satu pelaku disebut-sebut telah diringkus polisi. Akan tetapi, dua rekannya masih dalam pengejaran pihak kepolisian.

Dalam video yang diterima Radar Bogor, terlihat wajah pelaku dikelilingi polisi. Terduga pelaku mengenakan kaos hitam dengan celana panjang abu-abu. Lokasinya tampak di depan gerbang sekolah.

Sebelumnya, pelajar SMK Bina Warga 1, Arya dibacok saat menyeberang jalan di Simpang Pomad, Jumat (10/3).

Salah seorang guru SMK Bina Warga, Wawan menuturkan, korban saat itu tengah jalan pulang dari sekolah usai mengikui ujian semester.

Ketika hendak menyeberang di lokasi kejadian, tiba-tiba muncul tiga pelajar lain berboncengan menggunakan sepeda motor langsung menebas bagian kepala korban.

“Kemudian setelah kejadian, korban dibawa ke rumah sakit. Korban itu dilihat dari luka dibacok, digorok, mungkin karena kehilangan darah, kemungkinan korban sudah meninggal ketika dibawa ke rumah sakit,” terangnya.

Avatar

Baca Juga:

Begini Kondisi Orang Tua Siswa Korban Pembacokan di Bogor


Pihak sekolah Arya sendiri menyesalkan kejadian tersebut. Bukan sekali kejadian kekerasan yang melibatkan pelajar yang kian meresahkan masyarakat khususnya orang tua.

“Kami mengimbau kepada siswa lain tidak terprovokasi, tidak terpancing emosi, harapannya mereka tetap belajar seperti biasa, tidak terpengaruh dan tidak mengikuti pancingan dan misalkan provokasi dari pihak lain,” harap Wawan. (*)

Reporter: Septi Nulawam
Editor: Imam Rahmanto