25 radar bogor

Begini Kondisi Orang Tua Siswa Korban Pembacokan di Bogor

Orang tua siswa korban pembacokan saat melihat kondisi jenazah anaknya di RS FMC Bogor, Jumat (10/3). (Radar Bogor/ Hendi Novian)

SUKARAJA –RADAR BOGOR, Jai histeris. Pria berusia 56 tahun ini tidak menyangka anaknya tewas dengan sadis.

Arya Saputra (16) meregang nyawa setelah dibacok senjata tajam oleh sesama pelajar dari sekolah lain di Simpang Pomad, Jalan Raya Jakarta – Bogor, Jumat (10/3). Kejadian tersebut membuat para pengguna jalan geger sekira pukul 09.20 WIB.


Korban merupakan warga Desa Cijujung, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, yang bersekolah di SMK Bina Warga 1.

Jasad korban dibawa ke Rumah Sakit FMC, Sukaraja pasca kejadian. Usai mendapat informasi tersebut, Jai pun segera datang untuk melihat jasad korban.

“Saya minta polisi segera menangkap pelaku,” ucap Jai sambil terisak.

Menurutnya, Arya merupakan pribadi yang baik. Selalu menurut ketika diberi nasihat oleh orang tuanya.

“Karena udah dipesenin kalau misal pulang sekolah itu hati-hati, anaknya juga gak pernah main, gak pernah bandel,” katanya.

Jai pun merasa tidak ada firasat mengenai sesuatu yang akan menimpa anaknya tersebut.

“Kalau komunikasi terakhir saya ngobrol sama ibunya masalah celana, dia bilang celana (sekolah) yang lama mau dipotong,” akunya.

Salah seorang guru SMK Bina Warga, Wawan menuturkan, korban saat itu tengah jalan pulang dari sekolah usai mengikui ujian semester.

Ketika hendak menyeberang di lokasi kejadian, tiba-tiba muncul tiga pelajar lain berboncengan menggunakan sepeda motor langsung menebas bagian kepala korban.

“Kemudian setelah kejadian, korban dibawa ke rumah sakit. Korban itu dilihat dari luka dibacok, digorok, mungkin karena kehilangan darah, kemungkinan korban sudah meninggal ketika dibawa ke rumah sakit,” terangnya.

Sayangnya, para pelaku tidak begitu teridentifikasi lantaran langsung kabur.

Pihak sekolah Arya sendiri menyesalkan kejadian tersebut. Bukan sekali kejadian kekerasan yang melibatkan pelajar yang kian meresahkan masyarakat khususnya orang tua.

“Kami mengimbau kepada siswa lain tidak terprovokasi, tidak terpancing emosi, harapannya mereka tetap belajar seperti biasa, tidak terpengaruh dan tidak mengikuti pancingan dan misalkan provokasi dari pihak lain,” harap Wawan.


Sementara itu, Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso juga langsung melihat kondisi korban di RS FMC. Ia menegaskan akan segera menangkap pelaku. Kini pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.

“Kita akan melakukan penangkapan terhadap pelaku. Kita lakukan penyelidikan. Kita tunggu hasil dari penyidikan dan penyelidikan, kita tangkap pelakunya. Beri kami waktu,” kuncinya.(*)

Reporter: Septi Nulawam
Editor: Imam Rahmanto