25 radar bogor

Tunanetra Asal Bandung Ini Sukses jadi ASN di Kota Bogor

Galih Purnama, warga Kota Bandung yang berhasil menjadi ASN di Kota Bogor. (Radar Bogor/ Reka Faturachman)

BOGOR-RADAR BOGOR, Vonis buta dari dokter tidak serta merta membuat hidup Galih Purnama gelap. Kebesaran hati dan semangat menjadi penerang jalannya. Berbekal segenggam android dan tongkat, ia berhasil menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kota Bogor untuk tujuan mulia.


Galih lahir di Bandung 35 tahun lalu, selayaknya laki-laki biasa. Waktu kanak-kanak hingga remaja dihabiskannya di Kota Kembang. Tak ada masalah dengan penglihatannya hingga lulus bangku SMA.

Di umur ke-18 tahun, Galih mulai merasakan ada yang berbeda dengan matanya. Kemampuannya melihat menurun drastis saat itu. Upaya pemeriksaan pun dilakoninya. Kala itu dokter memvonisnya terkena retinitis pigmentosa.

“Saat itu, tahun 2006, saya dinyatakan akan terus mengalami penurunan daya lihat secara bertahap. Dokter bilang itu tidak bisa dicegah dan belum ada operasinya,” tutur Galih.

Meski begitu, ia tetap melanjutkan studi ke jenjang perguruan tinggi. Galih kuliah di Program Studi Sastra Inggris Universitas Padjajaran (Unpad). Namun, karena kondisi matanya yang semakin memburuk memaksa ia berhenti saat menjajaki semester 5.

Tak menyerah dengan keadaan Galih mempelajari huruf braile dan kembali berkuliah di Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS). Kegigihan membawanya berhasil meraih gelar D4 Kesejahteraan Sosial.

“Waktu masih bisa melihat, saya bercita-cita menjadi seorang Akuntan. Tapi setelah tidak bisa melihat saya pasrahkan karier saya kepada Allah,” ucap dia.

Di suatu waktu, Galih mendapat informasi mengenai adanya ruang bagi kaum disabilitas menjadi ASN dari berita-berita yang sedang didengarnya di dunia maya. Dirinya pun tertarik dan penasaran. Dengan bantuan smartphone, Galih terus menggali informasi dan peluang.

“Ternyata di Jawa Barat ada peluang yang sesuai dengan jurusan saya yaitu menjadi analis kemasyarakatan di Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor. Saya langsung daftar. Semua proses saya pelajari dari internet,” terangnya.

Galih mengaku memiliki strategi khusus saat melalui berbagai tahapan seleksi. Ia berusaha memaksimalkan nilai pada tes-tes yang berkaitan dengan hafalan. Semua tahapan pun berhasil dilaluinya dengan lancar. Galih lolos menjadi ASN di Kecamatan Bogor Selatan.

“Sangat bangga dapat bergabung dengan kota ini. Saya sangat berterima kasih kepada pak Wali Kota, Wakil Wali Kota, Bu Sekda, dan Pak Kepala BKPSDM yang telah memberi kesempatan untuk saya,” ucap dia.

Avatar


Galih mendapat tempat spesial saat foto bersama di momen pengambilan sumpah ASN. Ia bersebelahan langsung dengan orang nomor 1 dan 2 di Kota Bogor.

Satu hal yang terus dipegang olehnya hingga saat ini. Baginya di setiap kesulitan pasti ada solusi asalkan manusia mau terus berusaha menganisipasi dengan terus belajar dan berlatih. (*)

Reporter: Reka Faturachman
Editor: Imam Rahmanto