25 radar bogor

Masyarakat Digital Harus Manfaatkan Medsos untuk Tanamkan Nilai Pancasila

BOGOR-RADAR BOGOR, Menanamkan nilai-nilai Pancasila di media sosial (medsos) penting dilakukan di era digital saat ini.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama DPR RI membahasnya dalam webinar Menjaga Keberagaman di Ruang Digital bertajuk ‘Membangun Nilai Pancasila di Ruang Digital’, Senin 27 Februari 2023.

Anggota Komisi I DPR RI H. Mohammad Idham Samawi meyakini hanya Pancasila yang mampu mempersatukan bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai macam suku, bahasa dan agama.

Pancasila berperan penting dalam menjaga kesatuan bangsa Indonesia dan seluruh sumber daya alamnya dari tangan asing.

Pergerakan media saat ini sudah beralih ke medsos dan ruang digital, tak ada lagi batasan ruang dan waktu. Di sisi lain, ada ancaman di ruang digital seperti narasi yang bisa memecah belah bangsa.

Baca juga: Kementerian Kominfo-IPB Beberkan Strategi UMKM di Dunia Digital

“Kita harus menerapkan nilai-nilai Pancasila di setiap silanya dalam kehidupan kita sehari-hari, dimulai dari hal-hal terkecil kita termasuk di ruang digital,” ujarnya.

Wakil Bupati Kabupaten Bantul Joko B. Purnomo mengatakan, ketika berbicara transformasi atau medsos, kita cenderung sulit untuk mengendalikan.

Bahkan ketika ada hal yang ingin disampaikan, di situ ada rambu yang bernama etika, termasuk dalam berkomunikasi dengan masyarakat digital.

“Di sini perlu nya kontrol konten atau medsosdan ada keterkaitannya dengan bagaimana kita bisa menitipkan Pancasila di dalam konten-konten tersebut,” katanya.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Di antaranya, dengan memulai dari diri masing-masing dilanjut dengan lingkungan keluarga terkait dengan penggunaan HP atau penggunaan sarana digital.

Setelah itu, dilanjut dengan lingkungan pendidikan di semua jenjang, termasuk pendidikan non formal.

“Harus berani dan memulai untuk Pancasila ini ditanamkan betul di dalam kurikulum pendidikan. Sehingga pemahaman tentang Pancasila dapat tertanam dari sejak usia dini,” jelas Joko.

Selanjutnya, Direktur Utama Sinergi Live Bonny Prasetia menjelaskan, setiap orang ketika memasuki era digital secara otomatis telah menjadi warga negara digital.

Ada tanggung jawab untuk melakukan seluruh aktivitas bermedia digital berlandaskan pada nilai-nilai kebangsaan, yakni Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika.

Beberapa dampak rendahnya pemahaman atas nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika, di antaranya tidak mampu memahami batasan kebebasan berekspresi dengan perundungan siber, ujaran kebencian, dan pencemaran nama baik.

Selain itu, tidak mampu membedakan keterbukaan informasi publik dengan pelanggaran privasi di ruang digital, hingga tidak mampu membedakan misinformasi, disinformasi dan malinformasi.

“Melandasi diri ketika produksi dan distribusi konten digital, berpartisipasi dan berkolaborasi dengan nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika akan mengarahkan kita pada aktivitas digital yang Pancasilais. Cirinya adalah Toleransi keberagaman, Bersikap demokratis, mengutamakan Indonesia diatas kepentingan pribadi dan golongan, dan gotong-royong,” beber Bonny.

Sementara itu, Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo RI Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan, dampak pandemi dan pesatnya teknologi telah mengubah cara beraktivitas dan bekerja.

Kehadiran teknologi sebagai bagian dari kehidupan masyarakat ini semakin mempertegaskan era disrupsi teknologi.

“Kita semua harus mempercepat kerjasama kita dalam mewujudkan agenda trasnformasi digital Indonesia. Bersama-sama wujudkan cita-cita bangsa Indonesia dengan menjadikan masyarakat madani berbasis teknologi,” tandasnya. (ran)

 

Editor: Rany