25 radar bogor

Tempat Penampungan Ikan Hias DKPP Terbengkalai, Sekdis Ungkap Penyebabnya

Tempat Penampungan Ikan Hias
Tempat Penampungan Ikan Hias DKPP Kota Bogor yang terlantar.

BOGOR-RADAR BOGOR, Mengenaskan, jadi kata yang cocok untuk menggambarkan holding ground atau tempat penampungan ikan hias milik Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bogor.

Bangunan yang berdiri di area Kantor DKPP Kelurahan Cipaku, Kecamatan Bogor Selatan itu, memang jauh dari kata layak. Sebagian besar bangunan mengalami rusak berat.

Sekretaris DKPP Kota Bogor, drh Wina mengakui, bangunan tempat penampungan ikan hias tersebut memang sudah lama terbengkalai. Tak hanya itu, ia juga mengatakan beberapa bangian bangunan mulai runtuh. Wina menjelaskan, hal itu terjadi karena pihaknya tak memeiliki anggaran untuk perawatan.

Avatar

Baca Juga:

Hasil Cocok Tanam di Lahan DKPP Cipaku Digusur, Petani Mengeluh 

Padahal menurutnya, holding ground ikan hias itu sempat berjaya pada 5-10 tahun lalu. “Bangunan ini dulu dijadikan tempat pembenihan ikan hias yang akan dibagikan ke peternak ikan di Kota Bogor. Ikan yang dikembangbiakan itu corydoras, manfis, bahkan dulu sempat akan budidaya arwana,” ucapnya saat ditemui Radar Bogor pada Kamis (9/2/2023).

Namun, karena tidak adanya anggaran perawatan, bangunan ini pun tidak berfungsi kembali dan dibiarkan terbengkalai hingga terus mengalami kerusakan. Kondisi ini pun membuat potensi kerja sama yang datang tidak berlanjut.

“Sempat ada kelompok yang berminat mengelola dan bekerja sama dengan DKPP. Tapi kondisinya mengkhawatirkan dan rawan rubuh, sehingga kami tidak memberikan izin. Khawatir ada korban jiwa,” ucapnya.

Dirinya berharap, bangunan tempat penampungan ikan hias tersebut bisa direvitalisasi sehingga memberikan manfaat bagi peternak ikan, serta mendukung ekspor ikan hias ke luar negeri. Ia juga memimpikan bangunan itu bisa mengharumkan Kota Bogor.

Kota Bogor potensi ikan hiasnya besar sekali. Adanya holding ground diharapkan bisa meningkatkan potensi ekspor ikan dan mengatasi kesulitan ekonomi peternak ikan hias,” tutur Wina. (fat)

Reporter : Reka Faturachman
Editor : Yosep