25 radar bogor

Flipper Vintage & Hobbies, Surga Pecinta Barang Antik di Bogor

Toko Flipper Vintage & Hobbies yang didirikan Amal di Barnangsiang, Kota Bogor. (Radar Bogor/ Reka Faturachman)

BOGOR-RADAR BOGOR, Hobi Amal mengoleksi barang-barang antik sejak SMA mengantarkannya aktif berbisnis di dunia itu. Toko Flipper Vintage & Hobbies jadi salah satu sasaran para pecinta barang antik dari berbagai tempat.


Mengunjungi Toko Flipper rasanya seperti menarik mundur diri ke masa lampau. Tempat ini jauh berbeda dibandingkan dengan wajah-wajah bangunan saat ini yang cenderung minimalis dan simpel.

Hal itu bahkan terlihat sejak berada di luar toko. Dindingnya bermotif bata merah tanpa plur, di tengahnya terdapat kaca bening berukuran sangat besar, sementara bagian atas tembok penuh ditempeli kaset pita yang tak terhitung jumlahnya.

Beberapa lampu kuno juga tampak menggantung di sana, persis seperti yang sering ditemukan di rumah tua peninggalan Belanda. Begitu juga dengan piringan-piringan kaset yang tak pernah dipergunakan lagi sekarang, turut menempel di sana.

Kesan lawas semakin terasa menguat ketika kaki melangkah masuk ke area bagian dalam. Sorot mata dipenuhi peranti-peranti teknologi tampak tak asing, namun tetap terlihat berbeda karena tidak secanggih dan seringkas di masa kini.

Benda-benda antik itu memenuhi setiap sisi toko. Disusun rapat, minim celah. Namun, entah bagaimana, semua masih nyaman dipandang. Tak ada kesan kumuh. Mungkin karena sang empu paham aturannya.

Amal, Pemilik Toko mengatakan, barang-barang antik di tokonya sudah berusia puluhan tahun. Kebanyakan datang dari era 70-80an. Mereka datang lewat berbagai jalan.

“Ada yang datang ke sini menawarkan, kemudian ada juga yang saya beli lewat internet dan hasil barter,” tuturnya.

Ia tidak pilih-pilih saat membeli dan menjual barang antik. Semua pernak-pernik antik tersedia di tokonya. Mulai dari yang bersifat dekorasi, kendaraan, alat medis, alat elektronik, hingga permainan elektronik. “Istilahnya Palugada, apa lu mau gua ada,” kata Amal.

Beberapa koleksinya antara lain, mesin tik, TV, vinyl, kotak kusik, cicin batu akik, cetakan gigi, helm, meja billiar mini, termometer, dingdong, catur, pajangan, projector, sepeda, motor, dan masih banyak lagi.

“Tapi barang yang mendominasi dan banyak dicari itu jam. Karena kami juga punya teknisinya,” timpal dia.

Koleksi jamnya memang sangat banyak dan beragam. Jam tertua yang ia miliki sudah berusia ratusan tahun, yakni sejak era 1800-an. Menariknya, jam-jam tersebut masih berfungsi dengan baik dan masih mengeluarkan bunyi yang khas pada momen-momen tertentu.

Amal bercerita, bisnisnya itu berangkat dari kegemarannya mengoleksi barang antik. Karena semakin banyak dan menumpuk ia kemudian menjualnya, mengikuti jejak sang paman yang lebih dulu berbisnis barang antik.

Toko Flipper yang berlokasi di Jalan Baranang Siang III, Kecamatan Bogor Tengah itu didirikannya baru dua tahun. Nama Flipper diadopsinya dari toko alat tulis kantor milik kedua orang tuanya yang sudsh tutup tahun 90-an.

“Istilah Flipper diambil dari film petualangan anak-anak yang booming pada zamannya. Di film itu terdapat cerita soal lumba-lumba. Kebetulan ayah saya alumni Perikanan IPB jadi mengambil nama itu,” tutur Amal.

Karena hobi, Amal tidak terlalu berorientasi pada keuntungan. Ia menjalankan usahanya atas dasar cinta pada barang antik. Itulah kenapa dirinya berkomitmen untuk tidak menjual barangnya ke luar negeri.


“Kalau saya jual ke luar nanti jika sewaktu-waktu saya cari lagi akan susah dan tidak ketemu. Walaupun harganya naik dua atau tiga kali lipat,” tekan Amal. (*)

Reporter: Reka Faturachman
Editor: Imam Rahmanto