25 radar bogor

Jelang Pemilu 2024, Bisa Cek Reputasi Kandidat Lewat Aplikasi

ASA Indonesia usai bertemu dengan KPU RI, Selasa (17/1).

JAKARTA-RADAR BOGOR, Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengapresiasi aplikasi program cek pemilu yang dikembangkan oleh Lembaga ASA Indonesia. Sebelumnya Bawaslu RI juga memberi apresiasi yang sama dan merasa terbantu dengan program yang dikembangkan ASA Indonesia.


Aplikasi Cek Pemilu yang dikembangkan ASA merupakan platform layanan pengecekan reputasi berbasis Artificial Intelligence (AI) dan Machine Learning yang dapat menginformasikan kepada para pihak yang berkepentingan terkait dengan reputasi seseorang yang akan maju pada Pemilu 2024, baik caleg, capres, maupun cawapres.

“Ide dan gagasan dari ASA Indonesia sangat luar biasa dan tentu kami dari pusdatin tentunya dari arahan pimpinan kedepan siap melaksanakan petunjuk dan arahan pimpinan,” Kapusdatin KPU Nur Wahid Aliyusron, Selasa (17/1).

Ketua ASA Indonesia Syamsuddin Alimsyah menjelaskan, aplikasi Cek Pemilu tersebut didedikasikan kepada penyelenggara pemilu dan warga secara umum. Harapannya, bisa berkontribusi maksimal dalam perwujudan demokrasi bermartabat di Indonesia. Salah satunya tentu dengan pemilu berintegritas.

“ASA Indonesia memiliki keyakinan kuat hanya Pemilu berintegritas yang bisa melahirkan pemimpin berintegritas. Pemimpin berintegritas dimaksud adalah mereka memiliki rekam jejak yang baik. Oleh karenanya, melalui aplikasi ini kita berharap masyarakat tidak akan salah dalam menggunakan hak pilihnya. Masyarakat sebagai pemilih berhak mendapatkan pemimpin yang berintegritas,” ujarnya.

Bahkan, ia mengingatkan pemilu ke depan masyarakat perlu diedukasi maksimal tidak asal menggunakan hak pilihnya. “Jangan asal pilih kandidat. Kenali dulu reputasinya,” tekannya.

Syamsuddin menjelaskan, ASA Indonesia siap bekerja sama dengan para pihak terutama penyelenggara pemilu untuk menggunakan secara maksimal aplikasi tersebut. MoU perlu dilakukan untuk memastikan agar data yang tersaji dalam aplikasi tersebut digunakan secara benar sesuai kebutuhan dan kepentingan pengembangan demokrasi.

Pakar Siber ASA, Syahrul Mubarak mengakui problem utama yang dihadapi selama ini adalah proses input data. Hal ini karena di Indonesia ada banyak wali data atau sumber data yang sebenarnya tidak terkonsolidasi secara baik. Melalui aplikasi yang dibangun ASA Indonesia, data tersebut dikonsolidasi secara baik dan valid untuk kemudian melahirkan informasi secara cepat kepada public.


Direktur Eksekutif ASA Indonesia Sutarno Bintoro, menjamin validitas data yang tersaji dalam aplikasi tersebut dengan akurasi 100 persen. Secara sistem dalam input data memiliki ketelitian sangat tinggi.(*/ric)

Editor: Imam Rahmanto