25 radar bogor

Viral! Video Pelajar SMPN 1 Ciawi Dansa di Lapangan, Sekolah Angkat Bicara

SMPN 1 Ciawi
Tangkapan layar video pelajar SMPN 1 Ciawi memperagakan aksi dance sport.

CIAWI-RADAR BOGOR, Video sepasang pelajar unjuk kebolehan dansa di SMPN 1 Ciawi Bogor, viral di media Sosial. Namun, sayangnya video itu diberi narasi negatif.

“Generasi muda muslim sudah dipengaruhi dengan budaya asing, SMPN 1 Ciawi memasukan kurikulum dansa dalam pelajaran ekstrakulikuler dalam mater pembelajaran, tolong diviralkan,” tulis narasi dalam video berdurasi 15 detik itu.

Dalam video tersebut memperlihatkan sepasang pelajar yang memperagakan dansa. Pasangan pelajar itu nampak luwes mengikuti irama musik yang mengiringinya. Aksi pasangan pelajar itu, dilakukan di lapangan SMPN 1 Ciawi dan disaksikan para siswa siswi lainnya.

Avatar

Baca Juga:

Venna Melinda jadi Korban KDRT, Hidung Sampai Berdarah

Dikonfirmasi, Humas SMPN 1 Ciawi, Suparman menegaskan, tidak ada ekstrakurikuler dansa di SMPN 1 Ciawi. Aksi pelajar itu merupakan atlet cabang olahraga Dance Sport, pemenang medali emas di PORPROV Jabar 2022 lalu.

“Saya klarifikasi, mereka ini secara mandiri ikut lomba atas nama sendiri, pihak sekolah hanya turut bangga dan mengapresiasi prestasi yang mereka persembahkan untuk Kabupaten Bogor,” katanya saat dihubungi Radar Bogor Senin (16/1/2023).

Kata dia, Dance Sport sendiri mungkin masih sedikit orang yang belum mengenal cabang olahraga ini. Dance Sport adalah cabang olahraga yang memadukan seni tari dan penguasaan teknik serta stamina fisik sehingga memberikan pertunjukan yang artistik.

Dance Sport ini sendiri, dinaungi oleh Ikatan Olahraga Dansa Indonesia (IODI), juga diperlombakan bagi atlet difabel, dimana mereka mengikuti Dance Sport dengan menggunakan kursi roda.

“Jadi, sebelum mengambil kesimpulan mohon dikroscek dulu ke pihak terkait sebelum memposting dan memviralkannya,” paparnya.

Ia menegaskan, di SMPN 1 Ciawi tidak ada ekstrakurikuler dansa tersebut. Sekolah tidak memasukkan, baik dalam kurikulum maupun ekstrakulikuler.


“Di sekolah kami, tidak ada ekstrakurikuler ataupun memasukkan Dance Sport ke dalam kurikulum pembelajaran. Sekali lagi kami luruskan, karena mereka ini atlet yang ikut atas nama pribadi, dilatih oleh pelatih Porda secara profesional, untuk ikut ke tingkat provinsi dan berhasil menyumbangkan 3 medali emas,” tukasnya. (all)

Reporter : Arifal
Editor : Yosep