25 radar bogor

HIV-AIDS Kota Bogor Terus Meningkat, 98 Kasus Seks Sesama Lelaki

Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim bersama jajaran memperingati Hari AIDS Sedunia di Hotel Salak, Senin (5/12). (Radar Bogor/ Dede Supriadi)

BOGOR-RADAR BOGOR, Kasus HIV-AIDS di Kota Bogor menunjukkan angka yang terus meningkat setiap tahunnya. Kini, terangkum hingga kumulatif 6.058 kasus HIV dan 1.865 kasus AIDS.

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Sri Nowo Retno dalam peringatan Hari AIDS sedunia, Senin (5/12). Ia mengakui, kasus HIV mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya.

Baca Juga: Peringatan Hari AIDS, Dedie: Kalau Tidak Dicegah, Bisa Kecolongan

Retno merincikan, populasi kunci Laki Seks Laki (LSL) sebesar 98 kasus HIV, transgender sebesar 3 kasus HIV, pengguna narkoba suntik (Penasun) 2 kasus HIV, Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) 3 kasus HIV, ibu hamil 12 kasus HIV, dan pasien TB 112 kasus HIV.

Pengendalian HIV juga telah dilakukan Pemkot Bogor. Diantaranya, 95 persen orang dengan HIV mengetahui status terinfeksi HIV, 95 persen orang dengan HIV minum obat ARV, dan 95 persen pemeriksaan Viral Load (VL) tersupresi.

“Kenaikan terjadi karena upaya pencegahan yang belum optimal, retensi pengobatan ARV yang rendah, masih dirasakannya ketidaksetaraan dalam layanan HIV, khususnya pada perempuan, anak dan remaja serta masih dirasakannya stigma dan diskriminasi,” tandas Retno.

Selain itu, data menunjukkan angka kumulatif tahun 2021 sebanyak 5.750 kasus HIV dan sebanyak 1.851 kasus AIDS. Kumulatif sampai September 2022 merangkum sebanyak 6.058 kasus HIV dan 1.865 kasus AIDS.

Sementara, kasus HIV di Provinsi Jawa Barat kumulatif Tahun 2021 sebanyak 51.325 kasus, sebanyak 12.023 AIDS. Kasus HIV kumulatif sampai dengan September 2022 sebanyak 57.134 kasus dan kasus AIDS sebanyak 12.326 kasus.

Baca Juga: 2.276 Warga Bogor Positif HIV, Ada yang Masih Balita

“Secara nasional sendiri, prevalensi HIV di sebagian besar wilayah adalah 0,26 persen, sementara di Provinsi Papua dan Papua Barat mencapai 1,8 persen. Sehingga infeksi HIV masih menjadi masalah kesehatan global dan nasional,” paparnya.(*)

Reporter: Dede Supriadi
Editor: Imam Rahmanto