25 radar bogor

Tak Lagi Dijatah, Napi Lapas Kelas II A Bogor Bisa Minum Langsung Air Keran

Lapas Kelas II A Bogor
Lapas Kelas II A Bogor secara resmi menerima hibah pengadaan mesin dan instalasi air minum, pada Senin (28/11/2022).

BOGOR-RADAR BOGOR, Lapas Kelas II A Bogor secara resmi menerima hibah pengadaan mesin dan instalasi air minum, pada Senin (28/11/2022).

Baca Juga : Lapas Kelas II A Paledang Bogor Punya Pemimpin Baru, Ini Sosoknya

Penyerahan tersebut merupakan tindak lanjut kerjasama dengan PT Beliver Karya Indonesia, terkait hibah pengadaan mesin dan instalasi air bersih siap minum, beberapa waktu lalu.

Mantan Kepala Lapas Kelas II A Bogor Y Waskito mengatakan, warga binaan hingga petugas Lapas Kelas IIA Bogor nantinya bisa menikmati air yang tidak hanya bersih tapi juga bisa langsung diminum.

“Bukan lagi air yang dimasak, tapi air sehat yang melalui proses dengan alat-alat yang canggih dan luar biasa. Didatangkan dari luar negeri,” kata Y Waskito saat serah terima jabatan dengan pejabat barunya Sopian di Lapas Kelas II A Bogor, Senin (28/11/2022).

Menurutnya, ketersediaan air bersih untuk memenuhi kebutuhan di Lapas Bogor sebenarnya sudah ada. Namun menjadi hal penting pula dalam penyediaan air bersih ini ditingkatkan dari sisi kualitasnya.

Selain itu, kebutuhan air bersih merupakan satu kebutuhan penting bagi warga binaan, yang selama ini prosesnya masih tradisional. Artinya air itu cukup dengan dimasak.

Dalam kesempatan tersebut, pihaknya mengucapkan rasa terima kasih kepada PT Believer Karya Indonesia, yang sudah menghibahkan pengadaan mesin dan instalasi air minum untuk mensterilkan air yang siap minum.

Penempatan air minum siap konsumsi yang telah berjalan selama satu pekan terakhir, dilanjutkan Y Waskito diletakkan pada setiap kamar hunian warga binaan. “Itu satu hal yang luar biasa. Dan setahu saya di lapas-lapas di Indonesia belum ada,” ucapnya.

Ia berharap PT Believer Karya Indonsia dapat memasang alat penyediaan air bersih siap minum di Lapas Kelas II A Bogor ini dengan baik.

“(Dan) bisa menjadi contoh untuk lapas dan rutan diseluruh Indonesia. Dan saya berharap ada kebijakan dari pimpinan kementerian atau Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Lapas Bogor bisa dicontoh. Sehingga warga binaan di seluruh Indonesia bisa menikmati,” imbuhnya.

Disamping itu, air yang dikonsumsi warga binaan dan petugas Lapas juga sudah melalui proses pengecekan laboratorium. Sehungga dari sisi kualitas dan kesehatan terjamin.

“Sudah kurang lebih seminggu kemarin. Dan sudah melalui proses pengecekan ke laboratorium Saya juga sudah mencoba (air minum), sampai hari ini saya sehat,” ungkap Waskito meyakinkan.

“Artinya air itu betul-betul memenuhi standar untuk air minum yang dikonsumsi oleh orang,” sambungnya.

W Waskito menambahkan, ada sekitar 80 hingga 90 kamar warga binaan yang sudah terpasang air bersih siap konsumsi.

“(Jadi) hanya keran saja dan sengaja kerannya saya simpan di jendela-jendela yang mudah terjangkau. Jadi ketika kamar ini terkunci, warga binaan tetap bisa mengambil air minum selama 24 jam,” tambahnya.

Tentunya hal tersebut sangat disambut baik Lapas Kelas II Bogor, lantaran sebelumnya ada batasan waktu bagi warga binaan untuk mengambil air minum.

“Kalau dulu untuk memenuhi kebutuhan minum ada waktunya. Pagi, siang, malam. Jatahnya itu kita barengi dengan jatah makan dengan air minum yang dimasak,” katanya lagi.

Oleh karenanya, dengan adanya hibah pengadaan mesin dan instalasi dari PT Beliver Karya Indonesia ini tidak lagi perlu ada proses masak-memasak. Sehingga, kapan saja warga binaan bisa menikmati walaupun dalam keadaan dalam kamar terkunci.

Di tempat yang sama, Presiden Direktur PT Beliver Karya Indonesia Bethania Eden Thenu menjelaskan, instalasi air bersih siap minum dengan teknologi river okmosis di Lapas Kelas II Bogor memiliki kapasitas produksi tujuh liter per menit.

“Dan itu sangat bisa mengkover kebutuhan air di tempat ini. Dan hasil dari treatment itu sendiri PH 7 dan TDS nya 13, jadi bisa dikatakan bahwa air ini, air terapi. Jadi, bagus untuk detok ke badan,” jelasnya.

Memurutnya instalasi air siap bersih siap minum tersebut benar benar menyaring semua kotoran yang terkandung di dalam air.

“Jadi air yang mengalir ke setiap ruangan yang diminum oleh warga binaan dan juga oleh karyawan di sini adalah air yang sudah tersuling beberapa kali,” ucap Bethania.

Bethania juga mengungkapkan, mesin air yang disiapkan juga berfungsi sebagai dispenser agar bisa mengakses dengan mode panas, normal, hingga mode dingin.

“Kami melalui yang namanya pretritment, jadi habis pretritment ditampung airnya, sudah begitu kami alirkan lagi ke river oksmosis finalnya ini, difilter lagi sebelum mengalir ke kamar itu kami UV dulu. Semua kuman dibunuh disitu. Jadi air yang mengalir ke setiap pipa adalah air yang benar-benar layak minum,” paparnya.

Ia juga mengklaim teknologi tersebut sebagai pilot project, dengan proses pembangunan yang dilakukan sejak Juni 2022.(ded)

Reporter : Dede Supriadi
Editor : Yosep