25 radar bogor

Bantu Persediaan Darah, UIKA Bogor Jalin Kerja Sama dengan PMI

UIKA
Rektor UIKA Bogor, Prof Eddy Mujahidin dengan Ketua PMI Kota Bogor Edgar Suratman usai penandatanganan kerjasama.

BOGOR-RADAR BOGOR, Universitas Ibn Khaldun atau UIKA Bogor berkomitmen bantu persediaan kantong darah di Kota Bogor dengan menjalin kerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bogor Kamis (11/9/2022).

Baca Juga : UIKA Bogor Luluskan 547 Mahasiswa Pada Wisuda ke-74

Penandatanganan MoU dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan Seminar Kesehatan bertajuk ‘Donor Darah dalam Kajian Ilmu Kesehatan dan Islam’ di Gedung Aula Prof. Abdullah Shiddiq UIKA Bogor.

Rektor UIKA Bogor, Prof Endin Mujahidin menjelaskan seminar tersebut menjadi dasar pelaksanaan program-program kerja sama yang akan dilakukan UIKA dengan PMI Kota Bogor. Seminar ini memberikan wawasan dan pencerahan mengenai hukum dan urgensi donor darah dalam perspektif Islam.

“Maka dari itu saya mengundang narasumber yang sudah menempuh pendidikan S1-S3 di Kairo sehingga sangat mempuni untuk menjelaskan dari sisi agama dan juga narasumber dari pihak PMI untuk menjelaskan dari bidang kesehatannya,” ujar Endin.

Ke depan, UIKA Bogor akan mengadakan donor darah secara rutin sekali dalam 3 bulan dan akan melibatkan seluruh tenaga pendidik, karyawan, serta 340 mahasiswa penerima beasiswa. Program ini disebutkan Endin akan dikoordinir langsung oleh pihak Universitas.

“Kita akan buat kebijakannya, kalau ada yang tidak bisa harus jelas alasannya. Untuk donor darah mahasiswa pelaksanaannya akan berbeda waktunya,” terangnya.

Endin berharap kerja sama yang dijalinnya dapat memberikan kontribusi kepada PMI Kota Bogor dan sisi kemanusiaan secara umum.

Ketua PMI Kota Bogor, Edgar Suratman bersyukur dengan kerja sama yang dijalin oleh UIKA Bogor. Dalam sambutannya Edgar juga memaparkan visi, misi, peran dan tugas, pelayanan darah, serta pencapaian PMI.

Edgar berharap kerja sama tersebut dapat diaplikasikan sehingga memberikan efektifitas dan produktifitas donor darah dan sosialisasi kesehatan. “Saya yakin UIKA dapat memberikan kontribusi terbaiknya dalam penyediaan darah,” ucapnya.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sri Nowo Retno mengapresiasi seminar kesehatan tersebut. Menurutnya hal itu dapat menjawab keraguan terutama pada pendonor pemula.

“Saya berterima kasih kepada UIKA Bogor sebab event ini bisa mendorong rasa kepedulian agar terdorong untuk memberikan darahnya. Kebutuhan darah itu tidak hanya untuk emergency tetapi juga ada yang sangat bergantung dengan darah seperti penderita thalasemia,” tuturnya.

Seminar tersebut menghadirkan Ahli Tafsir Alquran dan Kajian Islam, Abas Mansur Tamam serta Kepala Unit Donor Darah PMI Kota Bogor, dr Wisnu Hendratmoyo.

Pada materi yang disampaikan, Abas mengatakan seharusnya seorang muslim termotivasi untuk membagikan darah yang selama ini dimilikinya dari mengonsumsi makanan halal dan terus dibawa ketika beribadah. “Diharapkan dengan itu dapat memberikan efek yang baik kepada orang yang membutuhkan,” ucapnya.

Abas menuturkan hukum donor darah dalam perspektif Islam adalah diperbolehkan. Pada kasus ini menggunakan teori kebutuhan dan kedaruratan. Ia juga menyebut donor darah pada saat bulan ramadan tidak membatalkan puasa.

“Tapi harus disesuaikan aspek medis terkait waktu pelaksanaannya sehingga tidak mencederai pendonor yang sedang berpuasa. Mungkin solusinya adalah dilakukan pada momen setelah salat tarawih. Jemaah juga sedang banyak di waktu tersebut,” jelasnya. (cr1)

Reporter : Reka Faturachman
Editor : Yosep