BOGOR-RADAR BOGOR, Fenomena Citayam Fashion Week yang menjadi perbincangan dunia maya sebulan terakhir nampaknya membawa dampak timbulnya hal serupa di Kota Bogor.
Sejumlah anak usia remaja nongkrong dengan pakian khas nan nyentrik terus banyak terlihat di kawasan pedestrian Kebun Raya Bogor, tepatnya di area Lawang Salapan.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bogor, Atep Budiman menilai fenomena ini dapat menjadi ajang promosi dan branding sebuah wilayah.
“Dalam konteks promosi, fenomena ini bisa membranding sebuah wilayah sehingga orang-orang penasaran dan datang ke sana,” tuturnya.
Dirinya menyadari fenomena serupa juga terjadi di Kota Bogor, menanggapi hal itu Atep mengatakan pihaknya akan memaksimalkan fenomena yang terjadi jika animonya tinggi dan berlangsung secara berkelanjutan.
“Apalagi kalau memberikan kesan positif kepada pariwisata Kota Bogor, pasti akan kita maksimalkan. Bisa dikolaborasikan dengan sub sektor ekonomi kreatif di sana ada bidang fashion. Kita cari ruang dan peluangnya,” ucap Atep.
Namun Atep menyebut masih banyak kontroversi yang timbul dari fenomena Citayam Fashion Week yang terjadi di kawasan Sudirman, Jakarta tersebut. Oleh sebab itu perlu adanya persiapan sarana prasarana dan konsep baru jika timbul secara masif di Kota Bogor.
Hal ini dirasa penting sehingga bukan efek negatif yang berkembang di masyarakat. Selain itu juga agar manfaat yang dirasakan tidak hanya dapat dinikmati oleh segelintir orang saja.
“Dari sisi promosi mungkin di Kota Bogor bisa menggunakan model lain dengan konsep serupa. Karena kita punya berbagai event bahkan ada yang sudah masuk event nasional,” tandasnya. (cr1)
Editor: Rany
