25 radar bogor

PKS Angkat Bicara Soal Renovasi Ruang Kerja Megawati Senilai Rp 6,1 M

Mulyanto PKS
Wakil Ketua Fraksi PKS Mulyanto menilai program renovasi ruang kerja Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Megawati Soekarnoputri yang menghabiskan biaya sebesar Rp 6,1 miliar sangat tidak pantas dilaksanakan.

RADAR BOGOR Wakil Ketua Fraksi PKS, Mulyanto, angkat bicara mengenai program renovasi ruang kerja Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Megawati Soekarnoputri, yang menghabiskan biaya sebesar Rp 6,1 miliar. Mulyanto menilai, program tersebut sangat tidak pantas dilaksanakan, karena menghabiskan biaya yang relatif besar.

Seharusnya, menurut Mulyanto, anggaran BRIN sebesar itu digunakan untuk kegiatan riset yang hasilnya bermanfaat bagi masyarakat, bukan untuk menyediakan ruang tidur bagi pimpinannya.

“Sebaiknya memang ditunda dulu kalau memang tidak mendesak. Mengingat kondisi keuangan negara yang terbatas. Ketua dan Anggota Dewan Pengarah BRIN ini kan umumnya adalah tokoh atau pejabat di lembaga lain yang sudah memiliki ruang kerja,” kata Mulyanto, Senin (18/7).

Baca juga: PKS Minta Jokowi Tegur Mendag Zulhas, Diduga Konflik Kepentingan

Menurutnya, yang dibutuhkan BRIN seharusnya adalah ruang pertemuan untuk mendiskusikan berbagai hal yang dapat bersifat co-working space. Dia berujar, uang miliaran rupiah tersebut hanya memboroskan anggaran negara.

“Jadi tidak perlu pengadaan baru,” tegas politikus PKS ini.

Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi PKS ini menilai, angka Rp 6 miliar untuk merenovasi ruang kerja tersebut cukup fantastis. Mengingat kondisi keuangan negara saat ini sedang tidak baik akibat mensubsidi komoditas migas.

Mulyanto menyarankan, daripada untuk merenovasi ruang kerja, anggaran sebesar itu lebih baik dipakai untuk kegiatan lain yang lebih penting.

“Dewan Pengarah harusnya memberikan arah yang  jitu bagi pengembangan riset dan teknologi di tanah air. Bukan malah menjadi beban baru bagi BRIN,” tuturnya.

Baca juga: Peneliti BRIN Ungkap Orang Indonesia Tak Hendaki Banyak Parpol Baru di Pemilu 2024

Lebih lanjut, Mulyanto mengingatkan saat ini masih banyak kegiatan prioritas lain yang perlu dituntaskan BRIN. Misalnya proses penggabungan lembaga penelitian di berbagai kementerian yang masih belum selesai, soal administrasi pemindahan orang (peneliti), barang, laboratoriun, gedung, termasuk program dan anggaran, yang masih terlihat amburadul.

“Ini perlu diselesaikan dan ditata sampai tuntas,” cetus Mulyanto.

Ia menambahkan saat ini BRIN harus bekerja keras untuk menyelesaikan Pekerjaan Rumah (PR) tersebut. Oleh karena itu, dibutuhkan komitmen dari seluruh pimpinan BRIN agar dapat mengejar ketertinggalannya. Bukan justru menambah PR baru yang tidak dapat diselesaikan.

“BRIN membutuhkan orang yang mau kerja keras. Bukan orang yang mau leyeh-leyeh, duduk manis di ruang kerja yang mahal,” pungkasnya.

Sebelumnya, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) akan merenovasi ruang kerja Dewan Pengarah BRIN di lantai 2 Gedung BJ Habibie, di Jalan Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Untuk proyek renovasi tersebut, BRIN menyiapkan anggaran hingga Rp 6,1 miliar, termasuk biaya renovasi kamar tidur Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Dewan Pengarah BRIN.

”Perlu saya informasikan, biaya 6,1 miliar adalah biaya renovasi seluruh lantai 2 yang sebelumnya merupakan ruang kerja eks Kepala BPPT,” ujar Plt Kepala Biro Komunikasi Publik, Umum, dan Kesekretariatan (BKPUK) BRIN, Driszal Fryantoni, Minggu (17/7).

Baca juga: Megawati Ingatkan Jokowi Agar Indonesia Tidak Seperti Sri Lanka

Driszal menyebut, di lantai 2 itu sebelumnya memang sudah tersedia kamar tidur, kamar mandi, ruang makan, ruang tamu, ruang rapat, dan ruang kerja eks Kepala BPPT.

Nantinya setelah direnovasi, lantai 2 itu akan disulap menjadi ruang kerja untuk semua Dewan Pengarah yang berjumlah 10 orang. “Bukan hanya untuk Ketua Dewan Pengarah,” pungkasnya. (jpg)

Editor : Yosep/Zulfa-KKL