25 radar bogor

Peneliti BRIN Ungkap Orang Indonesia Tak Hendaki Banyak Parpol Baru di Pemilu 2024

Peneliti BRIN
Ilustrasi KPU. Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan, masyarakat Indonesia tidak menginginkan banyak partai politik (parpol) pada Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak 2024.

RADAR BOGOR – Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkap, masyarakat Indonesia tidak menghendaki banyak partai politik (parpol) pada Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak 2024. Masyarakat  mengharapkan partai politik yang benar-benar memperjuangkan kepentingan dan aspirasi rakyat.

”Orang Indonesia tidak menghendaki partai banyak. Yang dimaui partai berkualitas, bisa mengakomodasi harapan masyarakat,” kata peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Siti Zuhro,  seperti dilansir dari Antara, Selasa (12/7) malam.

Baca Juga : Empat Partai Baru bakal Ramaikan Pemilu 2024 di Kota Bogor

Fenomena partai baru yang bermunculan setiap menjelang pemilu, lanjutnya, tidak serta-merta membuat masyarakat tertarik untuk memilih. ”(Itu) dibuktikan dengan masyarakat tidak langsung pindah, Golkar sudah mempunyai pemilih tradisional, PDI Perjuangan mempunyai ceruk dukungan. Pangsa pasar ini yang tidak dipunyai partai baru,” jelas Siti.

Ia mencontohkan, kandang banteng PDI Perjuangan ada di Jawa Tengah dan Bali. Sedangkan basis massa Partai Golkar berada di wilayah Indonesia bagian timur dan Sumatera.

Menurut peneliti senior tersebut, idealnya partai baru tidak sekonyong-konyong mengikuti pemilu setelah membuat deklarasi. Parpol, sebagai wadah seleksi kepemimpinan nasional dan daerah, harus cukup melakukan kampanye politik, seperti sosialisasi politik tentang partai, mengenalkan visi dan misi partai, serta program-program partai yang difokuskan.

Baca Juga : Hasto Kristiyantop Sindir Elite Parpol yang Lagi Bermanuver Capres-Capresan

Hal itu seharusnya dilakukan secara terus-menerus sebelum pemilu sebagai salah satu wujud keterlibatan masyarakat dalam proses politik. ”Dilakukan jangka panjang, puncaknya di pemilu, pilkada. Makanya dilakukan kampanye politik pemilu,” tambah Siti.

Dia mengatakan, parpol baru tidak bisa menunjukkan pemilih yang pasti karena masih mengandalkan pemilih mengambang atau swing voters. Oleh karena itu, partai baru perlu menunjukkan upaya pendekatan yang tidak dilakukan menjelang pemilu saja, karena pemilih mengambang masih dapat didekati melalui pertemuan secara langsung.

”Partai yang paling menjadi dambaan rakyat adalah yang mampu menganalogikan dirinya dengan kebutuhan rakyat,” ujar Siti. (jpg)

Editor : Yosep/Zulfa-KKL