25 radar bogor

Mulai Beroperasi, RS Islam Aysha Bantu Pemerintah Tingkatkan Layanan Kesehatan

Penampakan RS Islam Aysha Cibinong yang baru diresmikan. Hendi/Radar Bogor
Penampakan RS Islam Aysha Cibinong yang baru diresmikan. Hendi/Radar Bogor

CIBINONG-RADAR BOGOR, Turut membantu pemerintah dalam meningkatkan pelayanan kesehatan, PT Asri Cahaya Medika mendirikan Rumah Sakit Islam Aysha di Perumahan Karadenan, Cibinong, Kabupaten Bogor.

Dengan membawa visi sosial, ekonomi dan edukasi, perusahaan yang menaungi Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Ar-Rohman, berkomitmen memberikan akses kesehatan kepada masyarakat melalui RS Islam Aysha.

Baca juga: Terbitkan Green Bond, BRI Ajak Masyarakat Berinvestasi Sekaligus Selamatkan Bumi

“Spirit membawa rumah sakit ini adalah untuk membantu pemerintah, dalam menyiapkan fasilitas kesehatan di Kabupaten Bogor, dengan membangun rumah sakit yang mandiri, unggul, berkarakter dan berkeadaban serta berislami,” ucap Komisaris PT Asri Cahaya Medika, Agus Sriyanta dalam Grand Opening RS Islam Aysha pada Jum’at, 1 Juli 2022.

Agus Sriyanta mengatakan, sebagai rumah sakit islam satu-satunya di Kabupaten Bogor, RS Islam Aysha menjunjung tinggi nilai-nilai rumah sakit yang yakin, aman, humanis, amanah dan tentunya bernilai siddiq.

Menurutnya, dukungan dari berbagai pihak yakni Bank BJB Syariah, pemerintah daerah dan juga masyarakat membuat proses pembangunan rumah sakit ini cepat selesai dan kini siap beroperasi.

Baca juga: Perkuat Ketahanan Pangan Nasional, Pemerintah Siapkan Langkah Strategis

“Ada beberapa latar belakang dibangunnya rumah sakit ini, kami awalnya mengelola sekolah, mempunyai siswa sekitar 2000 siswa. Sekolah Al-madinah ini juga menjadi sekolah pilihan masyarakat Kabupaten Bogor,” ungkap Agus Sriyanta.

Selain alasan pribadinya, RS Islam Aysha juga dibangun dengan alasan sosial. Melihat fenomena dunia kesehatan saat ini, Agus Sriyanta menilai masih banyak permasalahan.

Seperti jumlah rumah sakit yang minim, kendala akses, dan perbedaan kelas sosial di masyarakat sehingga berpengaruh terhadap pelayanan kesehatan.

Baca juga: Lewat Gerakan ‘Birukan Langit Indonesia, PAN Ajak Generasi Muda Peduli Lingkungan

“Saya mencoba merasakan menjadi mereka, menjadi empati, dari sanalah yang menjadi dasar pembangunan RS Islam Aysha,” jelasnya.

Nama Aysha juga diambil dari nama almarhumah buah hati Agus Sriyanta yang telah berpulang.

Dari pengalaman yang menggores hati itu, Agus merasakan betapa sulitnya masyarakat mengakses fasilitas kesehatan.

Baca juga: HUT Bhayangkara, 56 Personel Polresta Bogor Kota Naik Pangkat

“Nama Aysha pun ternyata punya nilai yang kita jadikan tagline, bahwa Aysha adalah rumah sakit yang aman lahir batin. Kami sebarkan lebih luas lagi rumah sakit yang yakin, yakin menyembuhkan yang hadir, kami pun juga yakin melayani,” katanya.

Melalui RS Islam Aysha, pihaknya ingin membantu masyarakat baik menengah ke bawah maupun ke atas. Juga membantu Pemkab Bogor melaksanakan program Pancakarsa khususnya Karsa Sehat.

Dari sisi ekonomi, pembangunannya menurut Agus menyerap tenaga kerja, melibatkan banyak toko material dan juga sektoral.

Baca juga: HUT Bhayangkara ke-76, Ratusan Karangan Bunga Berjejer di Jalan Kapten Muslihat

“Saat ini kami juga mencoba meningkatkan daya beli masyarakat, terutama dari sisi penyerapan tenaga kerja, saat ini kami tahap awal ada 200 tenaga kerja yang akan bertambah menjadi 500 di dua tahun ke depan,” paparnya.

Sementara dari sisi edukasi, sekolah Islam Al-Madinah merupakan embrio dari pembangunan RS Islam Aysha. Lahir di dunia pendidikan, Agus ingin mengembalikan rumah sakit dari konsep pendidikan.

Baca juga: Rampok di SMAN 1 Sukamakmur, Sekolah Sebut Sudah Empat Kali Kejadian

“Juga edukasi terhadap masyarakat, kami ingin masyarakat tidak hanya datang ke rumah sakit untuk berobat, tapi bagaimana kami edukasi untuk hidup sehat sehingga ada tindakan preventif, sebelum datang ke rumah sakit,” pungkasnya.

Pemkab Bogor menyambut baik beroperasinya Rumah Sakit Islam (RSI) Aysha. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan kepada masyarakat.

Menurut Plt. Bupati Bogor, Iwan Setiawan di Kabupaten Bogor terdapat 29 rumah sakit, 4 di antaranya RSUD plus 1 RSUD sedang dalam tahap final pembangunan yaitu RSUD Bogor Utara. Ditunjang dengan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya, seperti Puskesmas sebanyak 107 unit, Pustu 121 unit, dan 202 poliklinik.

“Berdasarkan Permenkes Nomor 14 tahun 2021 terkait pemenuhan tempat tidur kelas standar, Permenkes telah mengatur komposisinya yaitu 60% tempat tidur untuk rumah sakit milik Peme rintah Pusat/Pemda dan 40% untuk rumah sakit swasta,” kata Plt. Bupati Bogor, Iwan Setiawan pada Grand Opening RSI Aysha.

Menurut dia, saat ini ketersediaan tempat tidur rumah sakit di Kabupaten Bogor sebanyak 4.143 unit, sementara standar ideal WHO rasio ketersediaan tempat tidur itu 1 banding 1.000 penduduk.

Jumlah penduduk kita 5,4 juta jiwa, maka seharusnya ketersediaan tempat tidur rumah sakit 5.400 unit sehingga kita masih defisit 1.257 tempat tidur.

“Untuk memenuhi standar WHO, kita masih membutuhkan keterlibatan RS Swasta untuk berkolaborasi. Insya Allah kami sangat terbuka bagi swasta yang ingin membangun rumah sakit di Kabupaten Bogor. RSI Aysha bisa menjadi RS swasta rujukan di Kabupaten Bogor dan menjadi pilihan untuk masyarakat Kabupaten Bogor dalam berobat,” papar Iwan.

Iwan Setiawan mengungkapkan RSI Aysha ini sudah lengkap fasilitasnya dan nyaman. Dari sisi SDM-nya juga sudah lengkap karena sudah memiliki beberapa dokter spesialis. RSI Aysha harus dapat melayani dengan hati dan berkonstribusi dalam mewujudkan Karsa Bogor Sehat. (cok)

Reporter : Septi Nulawan Harahap
Editor : Rany