25 radar bogor

KPAID Siap Respon Korban Perundungan

Pengeroyokan Remaja di Sempur
Tangkapan layar video pengeroyokan remaja yang diduga terjadi di sekitar Lapangan Sempur, Kota Bogor, Minggu (26/6/2022).

BOGOR-RADAR BOGOR, Tindak kekerasan dan perundungan yang terjadi di Kawasan Sempur, Kecamatan Bogor Tengah beberapa waktu lalu, membuktikan perilaku ini masih bisa mengancam anak dan remaja di Kota Bogor.

Menanggapi kondisi ini, Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kota Bogor menyatakan siap menerima segala laporan dari para korban yang mengalami tindak kekerasan ataupun perundungan.

Ketua KPAID Kota Bogor, Dudih Syiaruddin mengatakan pihaknya telah menyiapkan berbagai kanal media yang dapat dimanfaatkan para korban untuk melaporkan kekerasan yang dialaminya.

Baca juga: Setelah 7 Tahun, LPS Pailitkan Pengurus dan Pemegang Saham BPR Citraloka Dana Mandiri

“Korban dapat menghubungi hotline kami di 081286413070 atau melalui media sosial Instagram @kpaidkotabogor,” tuturnya kepada Radar Bogor beberapa waktu lalu.

Dirinya menjelaskan korban dapat mengisi formulir pengaduan yang sudah disediakan.

Selanjutnya korban dapat menyertakan bukti berupa foto, video, maupun chat yang dapat menguatkan laporan.

Baca juga: Cabut Izin Secara Permanen, Bima Arya Blacklist Elvis Eks Holywings di Kota Bogor

“Tapi walaupun tidak ada bukti yang disertakan, tetap akan kami respon. Lembaga kami hadir untuk memberikan pelayanan, pengawasan, penyelenggaraan, perlindungan anak,” jelasnya

Dudih menegaskan pihaknya akan sangat terbuka dan memberi kemudahan kepada para korban kekerasan atau perundungan.

“Secara administrasi juga mudah kami akan minta identitas korban maupun KTP atau Kartu Keluarga (KK),” tuturnya.

Baca juga: Mulai Beroperasi, RS Islam Aysha Bantu Pemerintah Tingkatkan Layanan Kesehatan

Ia berharap masyarakat yang menjadi korban juga dapat terbuka ketika mengalami kekerasan maupun perundungan.

“Mudah-mudahan masyarakat tidak diam ketika mengalami itu, melainkan melaporkannya kepada kami agar dapat diproses sehingga meminimalisir tingkat kekerasan di Kota Bogor,” tutup Dudih. (cr1)

Editor: Rany