GUNUNGPUTRI-RADAR BOGOR, Sejumlah perwakilan warga Bojongkulur, Kecamatan Gunung Putri, beserta perangkat desa, mengadu ke Komisi V DPR-RI, terkait kawasan pemukiman mereka yang kerap dilanda banjir.
Baca Juga : Babi Hutan Masuk Perkampungan Warga di Cigudeg, Ditembak Mati Petugas
Ketua Komunitas Peduli Sungai Cileungsi Cikeas (KP2C), Puarman, menuturkan, warga Bojongkulur dan sekitarnya menuntut agar pemerintah melakukan percepatan normalisasi Sungai Cileungsi dan Cikeas.
“Tuntutan itu berupa studi Land Acquisition Resettlement Action Plan (LARAP) agar dikerjakan tahun ini. Lalu untuk pekerjaan konstruksi normalisasi bisa dimulai tahun 2023,” katanya kepada Radar Bogor Jumat (20/5/2022).
Puarman, juga memaparkan penyebab banjir dan solusi pencegahannya. Dimana selama ini, kiprah KP2C dalam operasionalnya tidak menggunakan dana negara. Namun tetap konsisten melayani 32 ribu anggotanya yang merupakan warga Bojongkulur korban banjir.
Menanggapi hal itu, Anggota Komisi V DPR RI, Mulyadi, mengatakan, pihaknya akan segera mengagendakan kunjungan lapangan ke dua sungai tersebut.
Politisi Partai Gerindra itu juga menegaskan, kunjungan lapangan tersebut bertujuan untuk melihat dan menyerap langsung apa yang disampaikan warga dan KP2C.
Baca Juga : Bojongkulur Dilanda Banjir, Ratusan Warga Isoman Dievakuasi
“Kita akan agendakan untuk ke sana,” katanya kepada Radar Bogor Jumat (20/5/2022).
Lanjut Anggota DPR RI dari dapil V itu, ia akan membawa keluhan dan usulan warga Bojongkulur kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
“Tentunya ini akan kami bahas dalam pertemuan dengan Kementerian PUPR. Kami akan membantu dan mempermudah penganggarannya,” tukasnya.
Seperti diketahui, Desa Bojong Kulur, Kecamatan Gunung Putri merupakan daerah langganan banjir setiap kali hujan deras turun di kawasan hulu Sungai Cileungsi maupun Cikeas, air naik dan merendam ratusan rumah di sana. (all)
Reporter : Arifal
Editor : Yosep
