25 radar bogor

Bima Sebut Beri Jalan untuk Dedie, Isyarat Restu Pilwalkot?

Bima pilwalkot
Wali Kota Bogor Bima Arya pada acara Halal Bihalal di Balaikota, Senin (9/5/2022). 
Bima pilwalkot
Wali Kota Bogor Bima Arya pada acara Halal Bihalal di Balaikota, Senin (9/5/2022).

BOGOR-RADAR BOGOR, Masa kepemimpinan Wali Kota Bogor bakal berakhir, tahun depan. Setelah menjabat dua periode, Bima Arya akan lengser dan digantikan figur baru.

Baca Juga : Singgung Kota Langganan KPK, Bima Arya Ajak Merenung Bersama

Sejumlah nama sudah mencuat pada permulaan tahun politik ini. Nama-nama itu akan berebut kursi F1 Kota Bogor.

Meski begitu, “restu” dari Bima Arya tampaknya masih akan menjadi kunci untuk menduduki jabatan pucuk tersebut.

Tak terkecuali bagi Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim yang santer terdengar akan maju menggantikan pasangan satu periodenya itu.

Isyarat untuk Pilwalkot itu pun mulai berhembus kembali. Salah satunya dalam acara Halal Bihalal Idul Fitri di Balaikota, Senin (9/5/2022). Bima Arya menyelipkan nama Dedie dalam salah satu contoh kepemimpinan yang diutarakannya sebagai renungan bersama.

Menurut Bima, tiga hal perlu dipertimbangkan agar suatu kota terus menjadi langganan penghargaan, bukan langganan penangkapan. Di antaranya yaitu aspek kepemimpinan.

Kota Bogor disebutnya punya warisan trah dari Kerajaan Sunda Pakuan Pajajaran. Pemimpinnya dicintai rakyat karena keberhasilan dalam memperhatikan kesejahteraan warganya. Trah tersebut dianggap Bima “bukan kaleng-kaleng” sebagai warisan Bogor.

“Pertanyaannya, apakah spirit kita bisa meneladani itu. Apakah kita akan memberikan jalan kepada pemimpin-pemimpin berikutnya? Seperti saya pada foto ini (poster) memberikan jalan kepada pak wakil yang mau lewat,” ungkapnya, yang disambut sejumlah tepuk tangan.

Akan tetapi, Bima tak melanjutkan isyarat itu terlalu jauh. Ia hanya mencontohkan kepemimpinan di masa Prabu Siliwangi yang luar biasa.

Ketika berganti kepemimpinan, tentu karakter rajanya juga akan berbeda. Begitu pula dengan alur kepemimpinan suatu daerah atau kota.

“Artinya, doa kita tidak boleh putus agar selalu mendoakan kota ini (Bogor). Siapapun walikotanya, camat, lurah, atau forkopimdanya, agar selalu dikaruniai dengan pemimpin-pemimpin yang dekat dengan rakyat dan selalu takut kepada Allah Swt,” harapnya. (mam)