25 radar bogor

Emak-Emak, Begini Cara Membedakan Daging Sapi dan Daging Babi

BOGOR-RADAR BOGOR, Daging sapi menjadi salah satu konsumsi cukup tinggi umat muslim selama Ramadan. Meski begitu, masyarakat mesti berhati-hati dalam membeli maupun mengolahnya.

Daging sapi yang dijual di pasar harus dipastikan kesegaran atau kesehatannya. Selain bebas penyakit, masyarakat harus menghindari daging oplosan.

Baca juga: Optimalkan Diseminasi, Kementerian Pertanian Gelar Coaching Clinic “Better Coach Means Better Performance

Tak jarang daging sapi yang kini harganya mahal dioplos dengan daging babi. Padahal, konsumsi daging untuk jenis hewan itu sudah jelas-jelas dilarang bagi umat muslim.

Lantas, bagaimana cara membedakan keduanya?

Kepala Bidang Peternakan DKPP Kota Bogor, drh Anizar memberikan tips untuk para pembeli dalam memilih daging di pasar. Pertama, daging sapi dan daging babi bisa dibedakan melalui tekstur dan warnanya.

“Daging sapi warnanya lebih cerah dan teksturnya padat. Sedangkan daging babi cenderung lebih elastis dan terasa lunak, karena dipengaruhi banyak lemak,” ungkapnya kepada Radar Bogor, kemarin.

Selain itu, para pedagang biasanya tidak memajang terang-terangan daging oplosan. Daging sapi yang baik dan segar biasanya akan digantung dan pembeli bisa memilih sendiri untuk memotongnya.

Sejauh ini, Bidang Peternakan tidak menemukan adanya pelanggaran kesehatan terhadap daging-daging sapi di pasar Kota Bogor. Meski aman dikonsumsi, Ani tetap mengimbau agar masyarakat tetap waspada dalam membeli daging di pasar.

Masyarakat juga mesti memastikan asal daging juga berasal dari Rumah Pemotongan Hewan (RPH) yang dianjurkan mengantongi Nomor Kontrol Veteriner (NKV) dan bersertifikat halal. Khusus Kota Bogor, ada RPH Bubulak yang memang punya kualitas baik karena juga memiliki dokter hewan yang standby.

“Jangan terkecoh dengan harga daging yang murah atau beli saja daging yang digantung. Kalaupun ragu, beli daging di kios yang resmi (karena mengantongi NKV atau jelas asal RPH),” tutupnya. (mam)