25 radar bogor

Optimalkan Diseminasi, Kementerian Pertanian Gelar Coaching Clinic “Better Coach Means Better Performance

BOGOR-RADAR BOGOR, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyatakan bahwa sektor pertanian harus didorong menjadi subsektor ekonomis yang maju, mandiri dan modern.

Untuk mencapai tujuan tersebut perlu dibantu dengan penderasan informasi sehingga petani dapat menyerap teknologi inovasi terkini yang tepat akurat.

Baca juga: Jokowi Minta Program Perlindungan Masyarakat Diintensifkan, Airlangga: Bantuan-Bantuan Segera Disalurkan

Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian telah menyelenggarakan Coaching Clinic dengan tema Better Coach Means Better Performance guna meningkatkan penderasan informasi pembangunan pertanian lingkup kementerian pertanian akhir bulan Maret lalu di Kantor Pusat Kementan.

Kegiatan ini diikuti oleh seluruh unit kerja BPPSDMP baik secara daring maupun luring.

Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi dalam sambutannya mengungkapkan tugas utama BPPSDMP selain mencetak SDM yang unggul juga memiliki peran mendiseminasikan dan menyampaikan program-program pertanian kepada para petani, penyuluh, praktisi, dan stakeholder pertanian.

Mengelola pemberitaan, perpustakan pertanian dan seluruh pihak dalam mendiseminasikan informasi harus meningkatkan keterampilannya.

Selain itu publik harus tahu apa yang yang sedang dikerjakan (program-program kementerian) dan capaian kementerian pertanian. Baik itu implementasi maupun informasi teknologi pertanian. Seperti contoh dalam 2 tahun ini tidak ada impor beras dan kita sudah bisa mengekspor daging ayam.

Publik berhak tahu, melalui penderasan informasi melalui pemberitaan yang baik sehingga akan meningkatkan performance pertanian.

Narasumber Syatrya Utama yang merupakan jurnalistik senior dari media cetak majalah tempo dan majalah agrina memberikan arahan petani milenial berbeda cara berpikirnya lebih ke bisnis, sehingga informasi yang disampaikan ke publik harus tepat sesuai perkembangan kebutuhan.

“Berita yang baik adalah berita yang memiliki esensi yang mudah dicari (search engine optimization), enak dibaca (keterbacaan), dan bermanfaat (Google Trends). Contoh konten dan konteks pada kejadian kelangkaan minyak goreng harus ada cantelan isu yang membuat berita itu dapat mengikuti trend yang berkembang publik”, tegasnya.

Ia pun menyampaikan ada dua tipe konten yaitu berita lempang (biasanya untuk rilis) dan berita feature. Panjangnya konten pendek (short form content 300-900 kata) untuk pembaca umum sedangkan konten panjang (long form content 901-2500 kata) untuk beberapa pembaca khusus.

“Dari niat sampai sudut pandang konten, pilihan-pilihan kata penting (niat kebaikan dan kebenaran) serta ide atau gagasan yang jelas dalam sudut pandang dalam sebuah berita. Dasarnya memahami materi yang akan ditulis. Tahap awal menulis, kategori (rubrik): data, Tag (lebel) 3-8 item metadeskripsi 156 karakter: ayam, judul (60 karakter)”, kata Syatrya.

Sesi tanya jawab pun menjadi saat yang ditunggu-tunggu. Perwakilan dari BBPP lembang menanyakan bagaimana mencari kata kunci yang baik?. Satria menjelaskan pemilihan kata kunci yang baik dan efektif didapatkan sesuai dengan tren yang berlangsung dan sinonim kata yang sudah di list sebelumnya.

Pada sesi kedua peserta kegiatan Coaching Clinic diminta untuk membuat rilis berita yang mana akan dinilai langsung oleh pak Satria dan akan mendapatkan hadiah langsung bagi peserta pertama dan terbaik mengirim rilis beritanya.

Polbangtan Bogor mengirim 3 orang dalam kegiatan tersebut sebagai tim PPID dan Humas nya diharapkan dengan mengikuti kegiatan ini dapat menambah keterampilan dalam membuat berita yang baik yaitu mudah dimengerti, mudah dicari, dan memberikan manfaat, ujar Mulyana salah seorang perwakilan.

Pewarta: Mulyana
Editor: Ardianinda Wisda