25 radar bogor

Bantu Wujudkan Program Petani Milenial Jawa Barat, Begini Langkah Eksportir Asal Bogor

Bantu Wujudkan Program Petani Milenial Jawa Barat, Begini Langkah Eksportir Asal Bogor
Bantu Wujudkan Program Petani Milenial Jawa Barat, Begini Langkah Eksportir Asal Bogor

BOGOR-RADAR BOGOR, Program Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) untuk melahirkan petani milenial terus digenjot. Salah satunya, menjalin kerja sama dengan sejumlah offtaker di berbagai sektor pertanian.

Khusus sektor tanaman hias, Minaqu Indonesia ikut ambil bagian dalam membina para calon petani milenial itu. Peran Minaqu sebagai offtaker akan memperkuat usaha yang menyasar tanaman hias. Apalagi, Minaqu punya banyak negara tujuan untuk menyalurkan hasil pertanian dari berbagai kota dan kabupaten di Jabar tersebut.

Baca juga: Sukseskan Program Petani Milenial, Ini yang Dilakukan Pemkab Bogor

CEO Minaqu Indonesia, Ade Wardhana Adinata pun sempat menyambangi langsung daerah Jatinangor, Sumedang, Senin (14/3) lalu. Satu green house telah dibuat untuk mendukung pengembangan tanaman hias bagi petani-petani milenial itu. Ade menyebutkan, ada 24 petani milenial yang tergabung dalam kawasan tersebut.

“(Green house dan programnya) sekaligus menduplikasi yang sudah berjalan di Cikole, Lembang. Di sana ada sekira 20 petani milenial (tanaman hias),” ungkapnya kepada Radar Bogor, Selasa (15/3).

Ia mengakui, peran Minaqu juga menjadi pendamping dalam menumbuhkan kapasitas petani milenial. Wawasan building development gencar ditanamkan kepada para petani. Dengan begitu, mereka bisa menjadi petani milenial seperti yang dicontohkan Minaqu Indonesia.

“Kita mau cetak petani milenial sebanyak-banyaknya. Mudah-mudahan berjalan lancar dan selalu diridhai Allah Swt,” harap Ade.

Pemerintah Provinsi Jabar memang telah menargetkan untuk menumbuhkan 5.000 petani milenial hingga 2023 mendatang. Dalam mencapai target itu, pemprov juga telah melakukan penguatan kolaborasi dengan pemerintah kabupaten dan kota.

Program Petani Milenial telah menjalin kerja sama offtaker yang meliputi sistem budi daya peternakan, sistem hasil produksi dan pemasaran, termasuk pengembangan logistik pangan berkelanjutan dan penataan supply chain.

Tak ketinggalan, pemprov telah bekerja sama dengan perbankan yakni Bank Jabar Banten (bjb) dan Himbara untuk akses permodalan. (mam)