25 radar bogor

Pemprov Jabar Ciptakan Ekosistem Pangan Berkelanjutan

Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum pada Penandatangan MoU (perjanjian Kerjasama) antara Eden Farm dan Pemrov Jabar di Eden Collection Facility, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor.
Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum pada Penandatangan MoU (perjanjian Kerjasama) antara Eden Farm dan Pemrov Jabar di Eden Collection Facility, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor.

CARINGIN-RADAR BOGOR, Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) memiliki tanggungjawab meningkatkan taraf hidup kesejahteraan
masyarakatnya.

Diantaranya kesejahteraan petani. Karenanya Pemprov Jabar pun bersiap memanfaatkan sektor pertanian yang ada di wilayah Jawa Barat dengan melakukan terobosan inovasi.

Baca juga: Pemprov Jabar Distribusikan 30 Juta Liter Minyak Goreng Merata ke Seluruh Pasar

Diantaranya lewat ‘Petani Milenial’. Dengan tujuan tidak ada lagi petani yang hanya mendapatkan penghasilannya sekedar untuk makan atau memenuhi kebutuhan keluarga saja. Petani dapat hidup layaknya di zaman modern ini.

Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum pada Penandatangan MoU (perjanjian Kerjasama) antara Eden Farm dan Pemrov Jabar di Eden Collection Facility, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor.

“Jadi Kerjasama ini menjadi landasan dan komitmen Eden Farm untuk menjadi off-taker dan pembina Petani Milenial di Provinsi Jawa Barat,” katanya kepada Radar Bogor Minggu (6/3/2022).

UU memaparkan, saat ini petani kerap dipandang miskin, kumuh. Sehingga orang tak ada lagi tertarik pertanian. Padahal, Jawa Barat satu Provinsi di Tanah Air yang memiliki curah hujan terbanyak dari 33 provinsi di Indonesia. Jabar memiliki sawah yang hebat, pertanian, kebun dan lainnya yang lebih hebat jauh dibandingkan provinsi lain di Indonesia.

“Untuk itulah, pemprov Jabar meluncurkan Petani Milenal. Tujuannya untuk menjawab permasalahan pertanian,” tuturnya.

Lanjut, UU memaparkan, dalam program Petani Milenial, Pemerintah juga menyambungkan produsen, petani dengan pembeli juga petani dengan badan usaha. Termasuk di dalamnya perbankan, lembaga-lembaga, perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang pertanian.

“Diantaranya seperti kerjasama dengan EdenFarm ini,” paparnya.

UU berharap, kerjasama dengan EdenFarm ini berdampak positif pada petani. Dimana peranti yang awalnya menjual hasil pertanian pada pengijon dan condong petani dirugikan, kini bisa lebih diuntungkan dengan adanya program petani milenial ini.

Uu pun mengapresiasi EdenFarm yang telah melakukan kegiatan pertanian dengan bekerja sama dengan Pemprov Jawa Barat dan
menampung hasil pertanian bukan hanya di Bogor, tapi juga di Garut dan Sumedang.

“EdenFarm membayar hanya dengan selisih 1 hari dari barang diterima, sehingga sangat membantu petani khususnya di Jawa Barat,” ujar Uu.

Sementara itu, CEO EdenFarm, David Setyadi Gunawan akan berkomitmen untuk melakukan penyerapan hasil panen pertanian yang dihasilkan oleh Petani Milenial yang berada di wilayah Provinsi Jawa Barat. Serta meningkatkan kesejahteraan petani melalui pendampingan dalam proses budidaya dan kepastian pasar terhadap hasil pertanian dari Petani Milenial.

“Bentuk kerjasama penandatangan MoU antara Eden Farm dan Pemrov Jabar menjadi landasan kerjasama dan komitmen EdenFarm untuk menjadi off-taker dan pembina Petani Milenial diiringi dengan membagikan Kartu Petani EdenFarm kepada perwakilan Petani Milenial dalam peresmian
Eden Collection Facility (ECF),” tuturnya.

Selain itu, EdenFarm juga menciptakan ekosistem pangan berkelanjutan melalui berbagai upaya strategis, salah satunya dengan peluncuran Eden Collection Facility (ECF).

Menurutnya, ECF merupakan sentra komoditas EdenFarm yang tidak hanya akan mengoptimalkan rantai
pasok, tetapi juga memberikan pendampingan kepada petani.

“Dengan skema pola tanam yang terstruktur dan secara kontinyu menyerap hasil produksi dari komoditas pertanian setempat,” paparnya.

Menurut David, tantangan terbesar salahsatunya adalah panjangnya sistem rantai pasok dari produsen ke konsumen. Dan ini menjadi salah satu tantangan terbesar dalam menciptakan ekosistem pangan yang berkelanjutan.

“Jadi Kami mendesain Eden Collection Facility
sebagai sentra komoditas pasca panen. kami menampung hasil tani, untuk kemudian disortir dan disalurkan ke Eden Fulfillment Center di kota-kota besar,” tuturnya.

Tidak hanya itu, melalui ECF tim EdenFarm akan memberikan pembinaan kepada petani dengan skema pola tanam yang terstruktur serta edukasi rutin.

“Ini sebagai upaya
pengembangan pertanian berkelanjutan,” ujar David.

Adapun Peresmian ECF selain dihadiri oleh Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, juga ada Kepala Dinas Pertanian Jawa Barat, Dadan Hidayat dan Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor, Siti Nurianty. (all)