25 radar bogor

Pelajari Dukungan Psikologi Awal, RS PMI Gandeng Pelatih Lintas Negara

RS PMI
RS PMI Kota Bogor mengadakan gelaran pelatihan Psychological First Aid (PFA) di Ballroom RS PMI Bogor.
RS PMI
RS PMI Kota Bogor mengadakan gelaran pelatihan Psychological First Aid (PFA) di Ballroom RS PMI Bogor.

BOGOR, RADAR BOGOR – RS PMI Kota Bogor mengadakan gelaran pelatihan Psychological First Aid (PFA) di Ballroom RS PMI Bogor.

Baca Juga : PHRI Kecewa jika Bogor Terapkan PPKM Level 3, Dedie: Hotel tetap Boleh Beroperasi!

Pelatihan itu berlangsung selama dua hari, sejak Senin (22/11) lalu. Tujuannya agar tenaga kesehatan di RS PMI Bogor mampu memahami tentang manfaat dukungan psikologis awal itu.

Pelatihan ini diikuti oleh 30 peserta yang terdiri dari 20 perawat dan 10 tenaga kesehatan (nakes) non keperawatan seperti petugas radiologi, petugas laboratorium, petugas rekam medis, petugas rehabilitasi medis, petugas gizi, petugas farmasi, hingga petugas administrasi.

Direktur Umum dan Keuangan Mochamad Arfan Faturohman mengakui, keterampilan tentang pemberian dukungan psikologis awal sangat dibutuhkan.

Alasannya, Indonesia masih dihadapkan pada situasi pandemi. Tak jarang, nakes juga dihadapkan pada situasi yang dapat menimbulkan dampak gangguan keseimbangan psikologis.

“Pelatihan ini akan menjadi agenda rutin bagi seluruh staf RS PMI Bogor. Kita akan terus berupaya meningkatkan kapasitas dan menjalin kerja sama dengan Palang Merah atau organisasi Bulan Sabit negara lainnya agar dapat berkontribusi nasional hingga internasional,” tandasnya.

Keterbatasan tenaga profesional kesehatan mental membuat masalah-masalah yang berkaitan dengan kesehatan mental tidak mudah untuk ditangani secara utuh.

Perlu ada penanganan awal masalah-masalah kesehatan mental dan psikologis. Penanganannya pun tidak mesti melibatkan tenaga profesional kesehatan mental.

Pelatih meliputi internal RS PMI Bogor, PMI Pusat, Palang Merah Singapura, dan Bulan Sabit Merah Malaysia. Para pelatih itu telah bersertifikat International Federation of Red Cross and Red Crescent (IFRC). Mereka memberikan materi secara online di hadapan para peserta tatap muka yang hadir bersama di dalam kelas.

Koordinator pelatihan, Habib Priyono, menerangkan, pandemi Covid-19 bukan satu-satunya penyebab keseimbangan psikologis individu menjadi terganggu. Peristiwa sulit lain seperti bencana dan stres di tempat kerja juga bisa memicu keseimbangan psikologis individu terganggu.

“Jika hal ini tidak mendapatkan penanganan awal, maka bisa menyebabkan gangguan psikologis yang lebih serius ke depannya,” imbu h Priyono.

Sementara itu, salah seorang peserta Yulianti Darmaniyah mengakui, pelatihan itu membuatnya lebih paham mengenai tahapan yang terjadi saat individu dihadapkan dengan situasi sulit.

Dengan begitu, petugas Instalasi Radiologi ini bisa bertugas lebih baik memahami psikologis pasien dan mampu memberikan dukungan psikologis saat diperlukan. (mam)