25 radar bogor

Budayawan Keukeuh Tolak Wisata Malam Kebun Raya Bogor

Budayawan
Aksi budayawan menolak wisata malam di halaman Kebun Raya Bogor, Kamis (7/10/2021). SOFYANSYAH/RADAR BOGOR

BOGOR-RADAR BOGOR, Sejumlah budayawan kembali berunjuk rasa di Pintu Gerbang Utama Kebun Raya Bogor (KRB) pada Kamis (7/10/2021).

Ratusan Budayawan Tolak Wisata Malam Kebun Raya Bogor

Para budayawan itu sekaligus mendeklarasikan tiga tuntutan mereka menolak rencana pengoperasionalan wisata malam  yang rencananya bakal dioperasionalkan pengelola Kebun Raya Bogor pada bulan ini.

“Kami menolak bisnis komersil GLOW. Apalagi posisinya sekarang masih dalam kajian. Jadi harus berhenti dulu,” kata Korlap Aksi Budayawan, Ki Tjetjep Thoriq saat ditemui di Kebun Raya Bogor, Kamis (7/10/2021).

Meski demikian, apabila hasil kajian wisata malam GLOW tidak menganggu keberadaan ekosistem di Kebun Raya Bogor, pihaknya tentu tidak mempersoalkan konsep tersebut.

Namun dirinya mempertanyakan, apakah ada jaminan wisata malam GLOW ini tidak semakin komersil ke depannya apabila diizinkan.

“Oke sekarang kan mereka membangun di beberapa (titik) saja. Kemudian dikasih toleransi (GLOW diizinkan), tapi saya tidak yakin besok lusa apakah hanya disitu saja, kan itu tidak ada jaminan,” cetusnya.

“Terus apakah menjamin tidak ada kegiatan negatif (disana). Siang saja banyak yang pacaran (di Kebun Raya Bogor), apalagi malem,” tanyanya.

Untuk itu, Ki Tjetjep Thoriq, dalam kesempatan ini para budayawan dari aliansi budayawan se-Jawa Barat juga meminta pemerintah mengembalikan marwah dan fungsi Kebun Raya Bogor sebagai tempat konservasi, dan cagar budaya, edukasi, sejarah, religi dan rekreasi rakyat murah.

“Tuntutan secara global, kembalikan sebagai fungsinya lembaga pendidikan dan sebagainya. Mengembalikan pengelolaan KRB kepada negara,” ujarnya.

Sementara itu, GM Corporate Communication & Security PT MNR Zaenal Arifin memberikan sambutan dalam aksi unjuk rasa tersebut.

Dirinya menegaskan tak mempersoalkan aksi unjuk rasa yang dilakukan para guru, para alim ulama, budayawan, serta orang tua yang sangat dihormati. Menurutnya, kegiatan tersebut sekaligus ajang silaturrahmi.

“Alhamdulillah, kami berterimakasih atas silaturahmi pada hari ini dari para budayawan, dan tentunya ini merupakan satu hal yang sangat positif,” katanya.

“Karena dengan ini kami bisa lebih mengenal, menghargai, menghormati dan tentunya kami mohon maaf apabila selama ini ada kata-kata ataupun perilaku dari kami yang kurang berkenan,” tuturnya.

Dalam kesempatan ini, Kang Zae juga membuka peluang, waktu atau aspirasi para budayawan untuk melakukan kegiatan berkesenian dan berkebudayaan di Kebun Raya Bogor.

“Apalagi tadi saya melihat ada jaipongan, Insya Allah dalam waktu dekat,” ucap dia.

Zae menambahkan, pada tahun sebelumnya, KRB sempat membuka kacapian, tari jaipongan dan sebagainya, hanya, kegiatan itu vakum karena pandemi Covid-19.

“Mudah-mudahan setelah ini mangga upami mau berkesenian kami sagat senang, kami terbuka,” tukasnya.(ded)

Editor : Yosep