25 radar bogor

Kisruh KRB, IPB Bentuk Tim Kajian

Wisata GLOW Kebun Raya Bogor
Wisata GLOW Kebun Raya Bogor

BOGOR-RADAR BOGOR, Rektor IPB, Prof Arif Satria mengaku telah bertemu dengan Wali Kota Bogor Bima Arya, terkait dengan rencana pengoperasionalan wisata malam di Kebun Raya Bogor (KRB).

Masalah Pemindahan Perpustakaan Kebun Raya, Kepala-kepala LIPI yang Dulu Dipertanyakan

“Tadi pagi dengan walikota sepakat, Insya Allah IPB akan melakukan kajian secara independen dengan membentuk tim kajian,” kata Arif.

Meski demikian, Arif tak banyak menjelaskan secara rinci kaitan dengan kajian yang akan dilakukannya menyusul adanya kekhawatiran publik akan rencana penyuguhan atraksi malam menggunakan lampu hias bertajuk GLOW yang belakangan mendapatkan penolakan dari mantan pimpinan KRB.

Arif menegaskan, beberapa aspek akan menjadi fokus tim independen yang ia bentuk untuk menghasilkan kajian secara objektif dan saintifik.

“Tentu aspek-asep ekologis yang akan banyak dikaji,” ucapnya.

Diketahui, Wali Kota Bogor, Bima Arya meminta rencana pengoperasionalan wisata malam di Kebun Raya Bogor (KRB) agar distop terlebih dahulu.

Pemintaan itu, menyusul adanya kekhawatiran publik akan rencana penyuguhan atraksi malam menggunakan lampu hias bertajuk GLOW yang belakangan mendapatkan penolakan dari mantan pimpinan KRB.

Bima meminta agar melakukan kajian secara saintifik dengan melibatkan IPB University dan Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN).

“Belum bisa beroperasi dulu, sebelum ada jawaban dari hasil kajian yang dilakukan para pakar dari IPB dan BRIN,” ucap Bima Arya usai melakukan pertemuan dengan BRIN dan Mitra Natura Raya, selaku pengelola Kebun Raya Bogor di Balai Kota Bogor, Selasa (28/9/2021).

Suami Yane Ardian itu memaparkan alasanya mengapa kajian yang dilakukan pihak IPB dan Badan Riset Nasional (BRIN) penting dimiliki. Sebab, semua harus punya data dan landasannya.

Seperti ada berapa sekarang spesies di Kebun Raya Bogor, ketika malam seperti apa komunitasnya, sejauh mana aktivitas itu bisa menganggu dan lain sebagainya.

“(Maka) Ini semua harus dilakukan kajian. Saya kira ini (juga) yang kita harus fokuskan. Saya juga minta DLH koordinasi dengan BRIN dan IPB, khususnya menghubungi pak rektor agar bisa memberikan jawaban itu,” ucapnya.

“Apapun jawabannya nanti tentu kami akan komunikasikan lagi dengan Mitra Natura Raya. Pada intinya kita pastikan semuanya berjalan sesuai karakter Kota Bogor dan potensi yang ada di Kebun Raya,” sambungnya.

Disinggung sampai kapan kajian ini akan selesai, Bima mengaku tidak bisa memastikannya.

Sebab, kajian ini akan dilakukan secara detail, baik itu sejauh mana nokturnal itu terganggu, prinsip-prinsip lainnya di dalam ada aktivitas apa dan lain sebagainya.

“Kita lihat lah mungkin satu minggu ke depan (kajian selesai),” katanya.

“Tadi dari pengelola menyampaikan bahwa kajian yang dilakukan secara internal ini sebetulnya masih sejalan dengan prinsip-prinsip konservasi, tetapi saya minta karena sudah menjadi perhatian publik, kajian itu diperluas melibatkan IPB dan BRIN,” tukasnya.(ded)

Editor: Rany