Belajar Tatap Muka Dibuka Januari 2021, ASB : Jangan Sampai Muncul Kluster Baru

Anggota Komisi IV DPRD Kota Bogor Akhmad Saeful Bakhri (ABS)

CIBINONG-RADAR BOGOR, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor memastikan pembelajaran tatap muka dilakukan awal tahun 2021. Kebijakan tersebut direspon beragam berbagai kalangan. Salah satunya dari DPRD Kota Bogor.

Anggota Komisi IV DPRD Kota Bogor Akhmad Saeful Bakhri (ABS), meminta Pemkot Bogor dapat menjamin keamanan siswa dan tenaga pendidik dari penyebaran Covid-19, apabila sekolah tatap muka tetap diterapkan.

Saeful-sapaanya- mengatakan, kebijakan pemerintah harus juga memberikan kenyamanan dan ke amanan bagi siswa, orang tua, termasuk guru. Karena, jangan sampai muncul klaster baru penyebaran Covid-19 di sekolah.

“Perlu dipastikan dulu kesiapan, sarana prasarananya hingga kemanan, bukan hanya tenaga pendidiknya, tapi juga siswanya juga,” katanya Senin (23/11/2020)

Selain itu, ia juga meminta Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor agar dapat mengukur Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di dalam kelas nantinya.

Sebab, sambung dia, skema parsial yang akan diterapkan kepada siswa nanti, kemungkinan besar materi yang disampaikan tidak akan merata ke semua murid.

Anggota Komisi IV DPRD Kota Bogor Akhmad Saeful Bakhri (ABS)

“Ini perlu konsep, berapa jumlah siswa di dalam kelas yang diterapkan? Ini harus jelas. Seperti apa materinya juga perlu disosialisasikan,” ucapnya.

Selain itu, pihaknya pun meminta laporan pola pembelajaran dan pencapaian tatanan pelaksanaan di sektor pendidikan, yang dilaksanakan Disdik.

Menurutnya, Komisi IV perlu mendapat informasi dari evaluasi capaian pembelajaran selama masa karantina dengan model Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau online learning, yang dilaksanakan pada seluruh tingkatan pendidikan

“Lalu bagaimana cara mengukur tingkat keberhasilan pembelajarannya? serta bagaimana Disdik mempersiapkan tatanan sektor pendidikan tatap muka nanti,” ucap pria yang kerap disapa ASB itu.

Politisi PPP itu mengingatkan Disdik agar ebih berhati-hati karena sepertiga jumlah penduduk kota Bogor adalah anak- anak.

Maka, sambung dia, evaluasi pencapaian pembelajaran diseluruh jenjang pendidikan selama masa karantina dengan online learning harus dilakukan sebelum sekolah tatap muka dimulai.

Anggota Komisi IV DPRD Kota Bogor Akhmad Saeful Bakhri (ABS)

“Seharusnya tidak gegabah, pemerintah pusat saja belum bisa memastikan kapan vaksinasi Covid-19 akan dimulai. Kalau vaksinasi belum, kan berbahaya kalau nggak jelas protokol kesehatannya,” tegas ASB.

Seperti diketahui, Kota Bogor resmi membolehkan pembelajaran tatap muka pada awal 2021 nanti. Hal itu disampaikan Wali Kota Bogor Bima Arya setelah menggelar rapat koordinasi di Balai Kota Bogor, Sabtu (21/11/2020).

Hasil rapat disepakati pembelajaran tatap muka di Kota Bogor akan berlaku dan dibolehkan mulai 11 Januari 2021.(ded)