25 radar bogor

Operasi Biden

Saya jadi ingat saat mengedit tulisan Lisa Utami, penulis tetap Harian Disway dari Delaware. Alumni SMAN 5 Surabaya itu menulis tentang betapa hebat Biden-kecil mengatasi gagapnya itu. Sampai-sampai Biden-kecil berdiri di depan cermin dengan mulut penuh es batu. Dengan mulut seperti itu Biden-kecil ngotot mengucapkan satu kalimat. Setiap gagal diulang. Gagal lagi diulang lagi. Berhari-hari. Sampai akhirnya bisa mengucapkan satu kalimat dengan lancar.

Kerasnya hatinya, kuatnya tekadnya, gigih usahanya, semua itu membuat Biden menjadi orang sukses.

Ketika anak ketiganya lahir (dari istri pertama) Biden sudah sibuk sebagai senator di Washington. Menjelang hari Natal, istri Biden belanja keperluan Natal. Naik mobil sendiri. Anaknyi yang masih bayi diajak serta di dalam mobil.

Setelah membeli pohon Natal,  istri Biden pulang. Di perjalanan pulang itulah mobilnya tabrakan dengan truk. Sang istri tewas. Demikian juga si bayi.

Biden bersedih luar biasa. Sejak itu ia jadi ayah sekaligus ibu. Bagi dua anaknya yang masih kecil-kecil.

Periode itulah yang sangat terkenal dalam sejarah hidup Biden. Bagaimana ia memutuskan untuk tiap malam harus pulang ke Delaware. Padahal tiap pagi ia harus ke Washington DC lagi untuk tugasnya sebagai ketua komisi Hukum di Senat Amerika Serikat.