Hati-hati! Cuaca Ekstrem di Bogor Sepekan ke Depan. Jakarta Siap-siap Banjir!

Ilustrasi Cuaca

CISARUA-RADAR BOGOR, Warga Kota dan Kabupaten Bogor diminta bersiap diri. Pasalnya sepekan kedepan cuaca ekstrem bakal melanda.

Khusunya di wilayah selatan Kabupaten Bogor, seperti Kawasan Puncak. Hal itu juga dapat memicu banjir di Ibu Kota Jakarta.

Ya, dalam kurun seminggu ke depan, wilayah Kabupaten dan Kota Bogor secara umum diprakirakan akan diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga sedang.

“Khusus wilayah kabupaten bagian Selatan berpotensi diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, yang dapat disertai angin kencang dan petir,” ujar kepala Stasiun Meteorologi Citeko – Bogor, Asep Firman Ilahi kepada radarbogor.id Rabu (21/10/2020).

Selain itu, potensi kebencanaan yang patut diwaspadai saat ini adalah kejadian Hodrometeorologis diiringi dengan aktifitas tektonik. Dimana, aktifitas tektonik dengan kegempaan di bawah 5 Skala Richter (SR) berpotensi membuat rekahan pada tebing-tebing pegunungan.

“Apabila terdapat kejadian hujan ekstrim di hulu sungai, maka potensi tanah longsor dan banjir bandang di daerah sekitar DAS dan daerah hilir menjadi lebih besar,” tuturnya.

Ilustrasi Cuaca

Iapun menuturkan, hal paling penting dilakukan masyarakat saat ini adalah tetap memonitor aktifitas kegempaan dan peringatan dini hujan ekstrim melalui aplikasi info BMKG.

Setelah itu waspadai tempat anda berada, area di sekitar aliran sungai dan dataran tinggi, merupakan daerah rawan terjadinya bencana alam.

“Segera hindari daerah tersebut apabila tercatat aktifitas kegempaan dan hujan lebat atau ekstrim berturut-turut minimal tiga hari pada wilayah tersebut. Partisipasi pemangku kepentingan seperti Pemerintah Daerah, TNI, Polri dan masyarakat bersinergi untuk mewujudkan kesiapsiagaan sebagai antisipasi bencana alam khususnya di wilayah Kabupaten dan Kota Bogor,” paparnya.

Selain itu Asep Firman Ilahi mengingatkan, minggu ini setidaknya ada tiga aktor cuaca bermain di wilayah Indonesia.

Selain La Nina, ada Madden Julien Oscillation (MJO) dan Sirkulasi Siklonik di Laut Jawa sebelah Selatan Kalimantan Barat.

Dampak yang diakibatkan aktor-aktor ini berupa hujan sedang hingga lebat di wilayah selatan Khatulistiwa.

Ilustrasi Cuaca

Sementara dari pemantauan kondisi terkini La Nina per tanggal 20 Oktober 2020 terpantau Indeks SOI +9.4 cukup signifikan, menunjukkan adanya suplai uap air yang bergerak dari Samudera Pasifik Timur ke Pasifik Barat dan meningkatkan aktivitas pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia bagian timur.

Indeks NINO 3.4 -0.77, signifikan mendukung peningkatan curah hujan harian di wilayah Indonesia. Madden Jullian Oscillation (MJO) Pada tanggal 17 Oktober 2020 berada di kuadran 5 (Maritime Continent) yang menunjukkan adanya kontribusi dari MJO terhadap proses konvektif di wilayah Indonesia. (all)