BOGOR – RADAR BOGOR, Inovasi dalam pengolahan limbah terus digalakan Kota Bogor. Pengolahan limbah yang baik, akan menimbulkan ekosistem yang baik pula.
Hal itu yang dikatakan Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim saat menerima ajuan pengolahan limbah dari perusahaan swasta asal Jepang, di Balaikota, Jumat (16/10/2020).
Menurut Dedie, Kota Bogor sudah memiliki pengalaman dalam pemanfaatan limbah. Yakni limbah pemanfaatan dari minyak jelantah. Dimana saat itu, limbah tersebut dijadikan untuk bahan bakar armada Transpakuan.
“Tapi kelemahannya adalah kelangsungan proses pengelolaannya, yang kalau menurut saya tidak mungkin hanya dilakukan oleh pemerintah. Jadi artinya ini kan sebuah siklus proses produksi, meskipun bahan dasarnya adalah limbah B3 jelantah,” kata Dedie pada radarbogor.id.
Kerjasama dengan perusahaan swasta Jepang itu, kata Dedie, akan kembali didetailkan seperti apa kelansungan proses bisnisnya. Terutama yang perusahaan swasta itu inginkan seperti kepastian pasokan dari limbah minyak jelantahnya itu sendiri.
Kemudian, hal itu akan dimatangkan kembali oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) yang sudah memiliki modalitas. Yang dimaksud Dedie adalah, DLH sudah memiliki Bank Sampah Berbasis Aparatur atau yang sering mereka sebut Basiba.
“Hampir ada 300-an titik Basiba. Nah yang sekarang ini kan hanya plastik, kertas, logam, yang punya manfaat. Ternyata ada lagi satu potensi, yaitu jelantah. Jadi tinggal ditambah,” terangnya.
Dedie juga mengungkapkan, saat ini Pemkot pun memiliki pengolahan limbah Katering. Misalnya yang berada di perumahan teratur, rusunawa, hotel, industri, restoran atau kafe. Tempat – tempat itu yang nanti bisa menjadi potensi bahan baku jika kerjasama itu terjalin.
“Jadi memang sebetulnya ada, tinggal bagimana kita benar – benar nanti ke depan ini dikonsepsikan dengan baik. Dan kemudian direalisasikan tentu dengan sebuah komitmen bersama,” tukasnya. (dka)