Kluster Perkantoran Mengganas, Pegawai DKP Bogor Meninggal Terpapar Covid-19

Ilustrasi Covid-19

BOGOR-RADAR BOGOR, Kluster perkantoran di Kabupaten Bogor mengganas. Salah satu pegawai Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Bogor pun jadi korbannya.

Informasi yang dihimpun Radar Bogor, pegawai DKP itu meninggal pada Sabtu (26/9/2020) di rumah sakit Karya Bhakti Pertiwi pada pukul 05.00 WIB.

Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor Syarifah Sofia mengatakan, almarhumanh meninggal setelah menjalani perawatan di RS. Diketahui pegawai DKP Kabupaten Bogor tersebut memiliki penyakit bawaan yakni gula dan asma yang kambuh.

Sehingga almarhumah dirujuk untuk dirawat, Syarifah menambahkan pada saat perawatan tersebut ada indikasi flek di paru-parunya dan disarankan untuk melakukan tes usap.

“Info sementara almarhum menderita diabet yang cukup akut, namun kemudian diketahui hasil swabnya positif,” ujar Ipah-sapaan Syarifah Sofia kepada Radar Bogor, Minggu (27/9/2020).

Saat ini, kata dia, terdapat 10 intansi baik pemerintahan, maupun non pemerintahan menjadi klaster persebaran Covid-19. Rinciannya sejumlah staf DPRD, dan terakhir pimpinan DPRD Kabupaten Bogor positif Covid-19.

Ilustrasi Covid-19

Pegawai Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Bogor, di Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah (Bappenda) Kabupaten Bogor tercatat tiga pegawai positif.

Kemudian di PDAM Tirta Kahuripan dua pegawai, dan Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) satu pegawai dinyatakan positif, DKP satu pegawai terkonfirmasi positif dan meninggal dunia. “Dinkes tiga pegawai dinyatakan positif, ini kasus pertama dan sudah selesai,” kata dia.

Selain itu di PDAM Kabupaten Bogor terdapat tiga orang yang positif, Pengadilan Negeri Cibinong dua orang positif, dan KPP Pratama Cibinong.

“Satu pegawai kantor Unit Layanan Pengadaan Barang dan Jasa (ULPBJ) Kabupaten Bogor juga sempat dinyatakan positif Covid-19,” katanya.

Ipah mengatakan, di tengah tingginya persebaran Covid-19 perkantoran di Kabupaten Bogor, ia meminta agar semakin menerapkan protokol kesehatan.

Ipah juga menegaskan untuk pembahasan APDB Perubahan tetap berjalan sesuai jadwal, dan dipimpin oleh wakil ketua DPRD Kabupaten Bogor.

Ilustrasi Covid-19

“Disiapkan juga secara daring untuk anggota lain yang tidak bisa ikut tatap muka secara langsung,” tukasnya.

Sementara itu, Bupati Bogor Ade Yasin mengatakan, setidaknya baru-baru ini covid-19 sudah menyebar di beberapa perkantoran di Kabupaten Bogor.

“Terakhir ada empat kantor pemerintah yang terpapar Covid-19. DPUPR delapan kasus, Bappenda tiga kasus, DPKPP satu kasus dan PDAM tiga kasus,” Kata Ade.

Ade mengintruksikan, kepada kantor-kantor tersebut untuk menutup operasional kantor selama sepekan kedepan. Dan mengalihkan semua pelayanan secara daring.

“Jadi kita minta selama satu pekan kedepan perkantoran empat itu ditutup. Untuk mencegah hal yang tidak diinginkan, sambil disemprot disinfektan,” pintanya.

Ade Yasin juga meminta, kepada para pegawai yang melakukan kontak erat dengan pegawai positif, untuk melakukan isolasi mandiri selama 14 hari kedepan.

Ade juga menghimbau, agar semua kantor pemerintahan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. “Protokol kesehatan harus diperketat lagi, agar kejadian ini tidak terjadi di kantor pemerintahan lain,” tutupnya. (ded)