BOGOR-RADAR BOGOR, CEO Radar Bogor, Hazairin Sitepu menjadi salah satu pemateri umum dalam pelatihan bisnis untuk pengusaha muda Kota Bogor, Dispora Youthpreneur Academy di D’Bozz Cafe, Graha Pena Radar Bogor, Jl KH Abdullah Bin Nuh, Yasmin, Kamis (17/9/2020).
Tak hanya berbisnis di bidang media, ia pun melebarkan sayap ke ranah bisnis makanan seperti Bozz Food dan D’Bozz Cafe di Gedung Graha Pena, Bogor. Beliau dipercaya untuk memberi motivasi pengusaha muda untuk memulai bisnis sejak dini.
Selain memulai bisnis, menurut Hazairin pemuda juga perlu menanamkan sikap kepemimpinan dalam diri. Dan menurutnya, pemimpin lahir dalam keadaan dan situasi seperti saat ini.
Kondisi yang menyulitkan dan menggerakan seseorang untuk memulai sesuatu yang baru. Karena itu ia sangat menekankan untuk memulai bisnis apapun dari sekarang. “Bisnis memang punya proses yang panjang, selalu ada triall dan error dalam perjalanannya,” kata Hazairin.
Sebagai pemateri awal, ia bercerita kisah perjalanannya dalam dunia bisnis. Berawal dari seorang anak biasa yang tinggal di hutan di kelilingi kebun.
Ia sejak kecil sudah terbiasa berkeliling desa berjualan pisang. Semangat tinggi yang ditanamkan sejak kecil membuatnya menjadi sosok pekerja keras dan memulai karir menjadi seorang wartawan di Makassar. Meski banyak kendala saat memulai, ia tetap optimis dan konsisten melanjutkan karirnya.
Banyak keadaan dimana ia diuji, bahkan saat ia akhirnya menggapai posisi tinggi dalam bidang perusahaan medianya di Makassar.
Saat itu, Dahlan Iskan sebagai pemegang saham, mengirimnya untuk membangkitkan perusahaan media, Radar Bogor yang pada waktu itu akan gulung tikar.
Akhirnya ia menyetujui untuk pindah ke Bogor dan memulai kehidupan barunya dari awal lagi. Karena aset yang pada waktu itu masih kecil, selama satu tahun ia tidak sama sekali mendapat gaji dari kerja kerasnya membangkitkan kembali media ini.
Bahkan ia tetap mempertahankan karyawan-karyawan yang ada. Dengan orang-orang yang sama, di tahun ketiga Radar Bogor berdiri, media lokal ini menjadi perusahaan media terbaik dari 100 lebih perusahaan dengan laba Rp2 miliar.
Di tahun 2014, Radar Bogor berhasil menjadi perusahaan terbaik pertama. “Sebenarnya saya tidak percaya, dan penilaian menurut saya tidak penting, tapi ini menjadi bukti dan hasilnya,” ujar Hazairin.
Ia berharap dari ceritanya, peserta dapat mengambil manfaat dan pelajaran baik untuk terus berkembang dalam situasi apapun.
Dan salah satu kunci yang ditawarkannya adalah keluar dari zona nyaman. Menurutnya dalam bisnis selain produk yang bagus, tetapi kemampuan untuk mengelola bisnis tersebut juga perlu dikembangkan.
Selaras dengan pelajaran dari CEO Radar Bogor, Ketua HIPMI, Zulfikar mengatakan cita-cita lembaga ini adalah menjadikan pemuda sebagai ‘part of solution’ yang selalu kritis dan bisa menyelesaikan persoalan ekonomi. “Mudah-mudahan peserta terdorong untuk menjadi wirausaha tanggguh,” katanya.
Banyak pelatihan bisnis yang sama seperti Dispora Youth Academy, hanya saja ada materi yang terlewat dan pelatihan yang digarap kurang efektif. (pkl-afifah)