BOGOR-RADAR BOGOR, Beredar informasi seluruh Giant area Bogor ditutup sementara setelah area managernya diakabarkan meninggal dunia diduga karena Covid-19. Informasi itu tersebar masif di media sosial What’s app.
“Jangan ke giant area bogor, botani, yasmin, cimanggis, dramaga. Krn pagi ini area mgr giant bogor meninggal krn covid. Dia keliling..krn area mgr. Awalnya daerah giant cimanggis yg positive. Giant akan di closed dulu,” tulis pesan berantai tersebut.
Pantauan radarbogor.id Rabu (16/9/2020), sejumlah gerai Giant yang ada di Kota Bogor tak beroperasi. Pertama di Giant Yasmin, nampak tutup. Tidak ada aktivitas. Gerbang pun dikunci. “Ya, tutup lagi stok opname,” ujar salah satu satpam Giant Yasmin.
Kondisi serupa terlihat di Giant Botani Square. Pantauan di lokasi parkiran tidak ada aktivitas perbelanjaan seperti biasanya.
“Giant tutup sampai tanggal 18 September. Semua Giant gak hanya di sini saja,” ujar salah satu satpam Botani Square kepada radarbogor.id Rabu (16/9/2020). Sedangkan di Giant Dramaga, nampak terlihat aktivitas. Hanya saja tidak seramai biasanya.
radarbogor.id pun mencoba mengkonfirmasi Marcom Giant, Astrid melalui telpon selulernya. Namun hingga berita ini diturunkan belum merespon.
radarbogor.id mencoba mengkonfirmasi kepada Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bogor Dedie A Rachim.
Pria yang juga menjabat sebagai Wakil Walikota Bogor itu tak menampik informasi adanya salah satu pegawai Giant yang meninggal dunia diduga karena Covid-19.
“Info terkini yang meninggal adalah pegawai Giant dari pusat, dan merupakan warga Kabupaten Bogor,” ujar Dedie kepada Radar Bogor, Rabu (16/9/2020).
Menurut Dedie, dari informasi yang ia terima yang bersangkutan pernah melakukan kunjungan kerja ke Kota Bogor pada 29 Agustus 2020 dan dinyatakan meninggal Selasa (15/9/2020).
Pegawai tersebut dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19 setelah menjalani perawatan di rumah sakit di bilangan Jalan Pajajaran.
Dedie menyebut, jika yang bersangkutan sudah masuk rumah sakit sejak lama sebelum akhirnya meninggal dunia.
Tetapi, untuk memastikan informasi tersebut sudah menugaskan tim untuk melakukan pencatatan data almarhum. “Karena bukan warga Kota Bogor sehingga harus berkordinasi dengan Kabupaten Bogor,” katanya.
Untuk itu lanjutnya GGTP Kota Bogor akan melakukan tracing kepada mereka yang pernah kontak erat selama melakukan kunjungan saat di Kota Bogor.
Selain itu, untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan, ia telah memerintahkan untuk melakukan upaya pencegahan. “Saat ini diminta dilakukan penyemprotan disinfektan sebagai upaya pencegahan,” katanya.
Setelah disterilkan, kata dia, baru diperbolehkan untuk operasional kembali dengan memastikan untuk pegawai yang kondisi kesehatannya kurang baik agar tidak bekerja dahulu. (all/ded)