‘Brompton’ Asal Bandung Kini Naik Daun

Sepeda brand lokal asal Bandung, Kreuz.

JAKARTA-RADAR BOGOR, Industri sepeda menjadi salah satu yang mendapat berkah dari adanya pandemi Covid-19. Permintaan terhadap sepeda meningkat berkali-kali lipat.

Bahkan tidak sedikit usaha yang akhirnya naik kelas, termasuk dari CV (Persekutuan Komanditer) ke Perusahaan Terbatas (PT).

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kementerian Perindustrian Doddy Rahadi mengungkapkan bahwa salah satunya adalah CV Kreuz.

Kreuz merupakan merek sepeda yang dipakai oleh Presiden Jokowi, sepeda ini seolah mengingatkan dengan merek ternama asal Inggris, Brompton.

“Pada awalnya, CV Kreuz membuat rangka sepeda lipat dengan kapasitas mencapai 10-15 unit per bulan. Seiring waktu, terutama dampak pandemi yang membuat masyarakat lebih giat berolahraga dengan bersepeda, pesanan rangka sepeda lipat Kreuz pun semakin meningkat tajam sebanyak 100 unit per bulan, dan berubah dari CV menjadi PT,” katanya Rabu (9/9/2020) dilansir cnbcindonesia.com.

CV lebih dikenal dalam skala usaha kecil menengah (UKM), kepengurusan permodalan perusahaan tidak diatur secara khusus atau tidak di sebutkan secara spesifik jumlah besaran modal yang wajib dimiliki.

Sepeda brand lokal asal Bandung, Kreuz.

Berbeda dengan PT dimana berdasar Undang-Undang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, minimal modalnya adalah sebesar RP. 50.000.000.

Usaha sejenis lain bisa mengikuti langkah yang sama. Apalagi, Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Sepeda dan Mainan (APSMI) Eko Wibowo mengakui selain pasar domestik yang terus bertumbuh, pasar ekspor juga dinilai menjadi lahan yang terbuka bagi pabrikan Indonesia untuk memanfaatkannya.

“Selain Eropa, peluang juga bisa disasar di pasar Amerika Serikat untuk produk sepeda kelas tertentu,” ujarnya.

APSMI mencatat kebutuhan sepeda dalam negeri saat ini mencapai 7 juta unit, sedangkan kapasitas produksi dalam negeri hanya berkisar 2,5-3 juta unit per tahun.

“Jadi sekarang tinggal bangun ekosistemnya. Selain itu, perkuat industri kecil untuk memasok komponen agar tidak terjadi kekosongan bahan baku dan industri ini bisa berkembang bersama,” kata Eko. (cnbc/ran)