Gara-gara Pandemi, Serapan APBD Kabupaten Bogor Turun Signifikan

Bupati Bogor, Ade Yasin.

CIBINONG–RADAR BOGOR, Serapan APBD Kabupaten Bogor mengalami penurunan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, hingga Agustus penurunannya sudah mencapai 60 persen.

Bupati Bogor, Ade Yasin mengungkapkan, serapan minim dipengaruhi dengan kondisi pandemi Covid-19. Banyak anggaran yang dialihkan.

’’Lalu anggaran infrastruktur walaupun jalan tapi agak terlambat, sehingga angkanya (serapan) masih di bawah 50 persen. Tapi insyaallah kita akan kejar karena masih ada waktu setengah tahun ya,” ungkapnya, Kamis (13/8/2020).

Penurunan serapan anggaran itu, kata Ade, dipengaruhi oleh berbagai faktor. Di antaranya seperti banyak pekerjaan lapangan terhambat karena PSBB yang terus diperpanjang. Sebagian pekerjaan juga masih dilakukan secara jarak jauh atau work from home (WFH).

Wakil Bupati Bogor, Iwan Setiawan menambahkan, pemaparan serapan anggaran secara nasional sempat digelar. Ia menyebutkan, hingga Agustus sera pananggaran Kabupaten Bogor berada di angka 31 persen.

Tentu saja, tak banyak berbeda dengan daerah lainnya selama masa pandemi ini. Hanya wilayah Jakarta yang serapan anggaran nya masih tetap terjaga.

Bupati Bogor, Ade Yasin.

Ia menegaskan, seluruh jajaran dinas akan dikumpulkan untuk rapat evaluasi tersebut. Iwan menginginkan agar serapan itu bisa dipilah dari semua dinas agar lebih jelas. Dengan begitu, pemkab bisa tahu jajaran mana yang melaksanakan pekerjaannya dengan benar.

Pemerintah kabupaten (pemkab) juga tengah fokus menangani pandemi Covid-19. Sebagian anggaran dialihkan untuk penanganannya, baik bidang kesehatan maupun non-kesehatan.

Berbagai upaya pemulihan ekonomi juga terus digenjot untuk memperbaiki serapan itu. Bahkan, pemda diminta agar memperbanyak belanja negara.

Anggota DPRD Kabupaten Bogor, Irvan Baihaqi tak menampik jika pandemi menghantam pundi-pundi ekonomi pemerintahan. Hal itu juga akan berimbas pada serapan anggaran daerah masing-masing.

Ia mencontohkan, PAD pemkab Bogor seharusnya sudah mencapai 30–40 persen setiap pertengahan bulan. Faktanya, angkanya mentok di kisaran 10–12 persen.

’’Faktanya, kas kita memang agak terganggu. Kebijakan pemerintah untuk membangkitkan roda ekonomi, salah satunya untuk mendorong agar PAD bagus dan memang perlu didukung,” tandasnya.(mam)