Berbagi Ilmu dengan Warga, Dosen Unpak Beri Penyuluhan Mengolah Kacang Bogor

Dosen Unpak mengenalkan cara mengolah kacang bogor jadi penganan yang variatif.

BOGOR-RADAR BOGOR, Sebagai bentuk implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, belum lama ini pada Juli 2020, dosen Program Studi Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Pakuan (Unpak) mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat.

Para Dosen Unpak yang ikut terlibat dalam kegiatan pengabdian di antaranya Triastinurmiatiningsih, Tri Saptari Haryani, Ismanto, Ade Heri Mulyati, dan Wahyu Prihatini.

Kelima Dosen Unpak ini melaksanakan kegiatan pengabdian pada masyarakat di Desa Tegalmanggah, Kelurahan Tegallega, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor.

Kegiatan tersebut berupa penyuluhan dan pelatihan kepada Ibu-ibu kader PKK tentang pembuatan produk berbahan dasar Kacang Bogor, seperti susu dengan berbagai rasa, kue, serta es mambo.

Menurut Triastinurmiatiningsih,  Kacang Bogor merupakan hasil pertanian  yang sangat potensial di Bogor. Saat ini sebagian besar masyarakat memanfaatkan Kacang Bogor hanya sebagai kacang rebus atau kacang goreng.

Untuk meningkatkan minat terhadap Kacang Bogor, perlu dibuat suatu produk olahan selain dikonsumsi sebagai pangan cemilan.

“Oleh karena itu kami memberikan pelatihan membuat produk olahan yang variatif dan inovatif untuk meningkatkan nilai jual hasil panen kacang Bogor,” jelas Triastinurmiatiningsih.

Kacang Bogor, katanya, baik untuk dikonsumsi semua usia, nilai gizinya tinggi dan dapat dibandingkan dengan nilai gizi pada kedelai, buncis, serta beberapa kacang-kacangan yang umum dikenal.

Kandungan kacang bogor per 100 g berat adalah 390 kkal, protein 20.8 g, karbohidrat 61.9 g, dan lemak 6.55 g. Methionin yang terdapat pada kacang bogor lebih tinggi jika dibandingkan dengan jenis kacang-kacangan lainnya.

“Selain itu kandungan lemaknya sebagian besar terdiri atas asam lemak tak jenuh (palmitat, oleat, linoleat dan kaprilat) yang sangat penting untuk kesehatan tubuh, dan meningkatkan daya tahan tubuh, mudah didapatkan, serta harganya sangat terjangkau,” kata Triastinurmiatingsih kepada Radar Bogor.

Selain itu, Kacang Bogor juga kaya akan asam folat dan asam lemak esensial seperti omega 3 dan omega 6 yang berfungsi meningkatkan kecerdasan otak anak dalam kandungan,” tambah Tri Saptari Haryani kepada Radar Bogor.

Alasan Desa Tegalmanggah menjadi sasaran pelaksanaan kegiatan Pengabdian pada Masyarakat, karena daerah ini merupakan daerah binaan Program Studi Biologi FMIPA Unoak, dan berada di wilayah Kelurahan Tegallega, yang sebelumnya telah ditandatangani Perjanjian Kerjasama (PKS) antara Ketua Program Studi Biologi Tri Saptari Haryani dan Lurah Tegallega Ervin Yulianto.

“Selain itu, program ini merupakan hibah Pengabdian kepada Masyarakat yang didanai oleh Universitas Pakuan,” tegasnya.

Kegiatan Pelatihan diberikan kepada Ibu-ibu Kader PKK Desa Tegalmanggah, Kelurahan Tegallega yang diikuti 15 orang perwakilan RT/RW di lingkungan Desa Tegalmanggah.

Tujuan kegiatan Pengabdian kepada masyarakat yaitu untuk mengolah Kacang Bogor menjadi minuman yang bergizi, sehingga dapat mengatasi masalah pemenuhan gizi masyarakat Desa Tegalmanggah.

Selain itu, ampasnya dapat diolah menjadi bermacam-macam kue seperti kue talam, bolu kukus, lapis, dan papais. Minuman dari Kacang Bogor juga dapat menjadi pilihan  khususnya untuk orang intoleran laktosa.

“Oleh karena itu, melalui kegiatan ini, kami harapkan Ibu-ibu kader PKK dapat membentuk kelompok usaha yang memproduksi minuman susu serta produk olahan ampas Kacang Bogor. Produk yang dihasilkan dapat menjadi produk khas warga Desa Tegalmanggah yang dipasarkan di dalam dan di luar Kota Bogor,” kata Triastinurmiatiningsih. (pin)