Rumah Hangus Terbakar, Mak Uti: Sekarang Saya Tidak Tahu Harus Bagaimana

Mak Uti (tengah) warga Kampung Pangupukan RT2/7 Desa Sukamakmur, Kecamatan Sukamakmur.

SUKAMAKMUR-RADAR BOGOR, Raut wajah Mak Uti (50) warga Kampung Pangupukan RT2/7 Desa Sukamakmur, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, masih nampak murung. Matanya sembab layaknya seseorang yang menangis semalaman.

Tubuhnya yang kurus masih bersandar di jendela rumah pengungsian pasca rumahnya hangus dilahap si jago merah pada Rabu (8/7/2020 sekitar pukul 13.00 WIB.

Kerutan di dahinya semakin kentara. Bola matanya masih berkaca-kaca saat hendak bercerita peristiwa yang membuatnya sontak terkejut sepulang dari sawah. “Kaget. Cuma bisa menangis,” katanya kepada Radar Bogor, Jumat (10/7).

Menurutnya, kondisi rumahnya saat itu telah hangus terbakar. Tembok, kayu, dan seisi rumah habis terbakar. Hanya tersisa debu dan reruntuhan yang telah menjadi arang.

Seakan si jago merah telah selesai mengoyak setiap sudut rumahnya. “Hanya itu satu-satunya rumah saya. Sekarang saya tidak tahu harus bagaimana,” lirihnya.

Diketahui Mak Uti (50) hanya tinggal seorang diri di rumahnya. Ia telah menjanda hampir dari 20 tahun lebih. Anak-anaknya sudah berkeluarga, hanya Mak Uti yang merawat istana semata wayang ini. “Harapan bisa kembali lagi rumah yang ini,” singkatnya sambil meneteskan air mata.

Bedasarkan informasi yang dihimpun Radar Bogor, rumah perempuan paruh baya ini tak dapat lagi tertolong. Kobaran api begitu cepat menjalar ke setiap sudut rumah beserta isinya.

Petugas pemadam kebakaran tak sempat melakukan pemadaman lantaran jarak Pos Pemadam Kebakaran (Damkar) terlalu jauh. “Memang terlalu jauh dan tidak terjangkau. Tidak ada petugas pemadam kebakaran yang ke sini,” ungkap Kepala Dusun IV Damiri.

Menurutnya, api berhasil padam karena warga berupaya dengan menyirami menyalaknya api dengan air seadanya. Sayang, kata dia melanjutkan, kondisi rumah warga tersebut tak berhasil diselamatkan.

Lebih lanjut Pemerintah Desa Sukamakmur mengklaim bedasarkan peristiwa kebakaran tersebut 10 desa di Kecamatan Sukamakmur sepakat untuk melakukan pengajuan pengadaan Pos Damkar di Kecamatan Sukamakmur.

“Kami dengan 9 desa lainnya sepakat akan membuat pengajuan ke Bupati Bogor untuk dibuatkan Pos Damkar di sini,” kata Kepala Desa Sukamakmur Ujang Sunandar, kemarin (10/7).

Menurutnya Pos Damkar di wilayah Kecamatan Sukamakmur tentu sangat dibutuhkan agar peristiwa naas yang terjadi seperti ini tidak lagi terulang. “Kami berharap diberikan izin agar ada Pos Damkar terdekat di sini,” pintanya.

Staf Pelaksana Bidang Penanggulangan Kebakaran Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) Kabupaten Bogor, Burhansyah menguraikan secara aturan lahan untuk pembangunan Pos Damkar belum ada namun, jika melihat luas lahan seperti pos lainnya rata-rata memiliki luas 150 hektare.

Dia menambahkan, pengadaan pos biasanya ditentukan bedasarkan Wilayah Manejemen Kebakaran (WMK). Dalam perhitungannya, kata dia, satu petugas pemadam kebakaran melayani 5000 warga sehingga jika satu unit pemadam kebakaran dapat melayani 30.000 warga.

“Di hitung dari jumlah warga masyarakat kab.Bogor sekarang ada kurang lebih ada 5.840.907 jiwa. Tingg dibagi saja. Untuk sekarang kami baru punya armada pemadam sebanyak 35 dan anggota 276 orang tinggal kekurangannya aja berapa nanti persentasenya akan keliatan baru berapa,” pungkasnya.(reg)