25 radar bogor

Banyak Menuai Polemik, Bupati Bogor Tinggalkan Beras Bulog

Bupati-Bansos
Bupati Ade Yasin saat meninjau Gudang Bulog Dramaga, 29 April 2020 lalu.
Bupati-Bansos
Bupati Ade Yasin saat meninjau Gudang Bulog Dramaga, 29 April 2020 lalu.

CIBINONG-RADAR BOGOR, Banyaknya beras bantuan sosial (bansos) yang dikeluhkan masyarakat, membuat Bupati Bogor, Ade Yasin geram. Kini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, segera menyalurkan bansos tahap kedua.

Kali ini, Bupati Bogor terpaksa mengganti pihak penyedia beras. Bupati Bogor, Ade Yasin menerangkan, tak lagi melibatkan Bulog untuk memenuhi persediaan beras bagi warga yang terdampak Covid-19.

Ia menganggap, tugas Bulog sudah selesai di tahap pertama. Menurutnya, sebanyak 600.000 ton sudah berhasil disalurkan, meski diwarnai dengan berbagai polemik akibat kulaitas beras banyak dikeluhkan masyarakat.

“InsyaAllah kami ingin lebih lancar, lebih cepat dan kualitasnya lebih baik. Kemungkinan tahap kedua ini kita bekerja sama dengan BUMD, Pasar Tohaga, untuk penyaluran beras tahap kedua kepada 200.000 RTM (Rumah Tangga Miskin),” ungkapnya, usai rapat evaluasi di Pendopo Bupati, Jumat (3/7).

Ketua DPW PPP Jabar itu menegaskan, harganya harus lebih murah. Ade tak ingin lagi, terjadi penyaluran beras yang sempat membuat warga mengeluh, lantaran mengandung kutu dan berdebu.

Menurut Ade, BUMD-pun bisa tumbuh dengan terlibat dalam upaya penyaluran bansos tahap kedua ini. Ditambah, BUMD juga akan memaksimalkan peran petani lokal. Tak hanya wilayah Bogor, ada juga dari Garut, Cianjur, hingga Sukabumi.