25 radar bogor

Hari Pertama Kerja, Dirut PD Pasar Pakuan Jaya Temukan Tunggakan Sebesar 10 M

Walikota Bima Arya bersama Direksi PD Pasar Pakuan Jaya saat blusukan ke pasar.

BOGOR-RADAR BOGOR, Di hari pertamanya, ketiga direksi Perusahaan Daerah Pasar Pakuan Jaya (PDPPJ) telah melakukan konsolidasi internal. Beberapa hal telah disiapkan untuk segera melakukan akselerasi. Salah satunya menggenjot pendapatan dengan potensi yang ada.

Dirut PDPPJ Muzakkir mengatakan, berdasarkan hasil pembedahan internal tercatat 11 potensi yang bisa menunjang untuk pendapatan. Seperti sewa kios, periklanan, parkir dan sebagainya.

Dilantik di Bawah Guyuran Hujan, Ini Langkah Pertama Direksi PD Pasar Pakuan Jaya Benahi Pasar

Menurut pengamatannya yang juga seorang pengusaha, jika potensi tersebut diolah dan dikembangkan dengan baik maka kondisi keuangan PDPPJ bisa berangsur sehat.

“Intinya kalau pendapatan naik, kita juga akan efisiensi dari sisi pengeluaran, otomatis keuntungan perusahaan naik dan secara langsung PAD Kota Bogor juga akan naik,” ujarnya kepada Radar Bogor, kemarin (6/2).

Muzakkir tak menampik bahwa tunggakan pajak PDPPJ mencapai Rp10 miliar. Namun, angka itu merupakan sisa yang belum dibayarkan dendanya. Apalagi saat program tax amnesti berlangsung PDPPJ tidak ikut serta.

Kendati demikian, dia akan mencari solusi untuk mengatasinya.

“Masih bisa kita diskusikan dengan Kanwil atau Kantor Pajak Bogor, terburuknya kita minta waktu untuk di cicil dan masih mencoba negosiasi untuk dihapuskan karena ini kan kejadian sudah lama dan perusahaan kondisinya lagi bertumbuh,” terangnya.

Sementara mantan Ketua Umum Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kota Bogor ini belum bisa membeberkan secara rinci terkait aset yang lepas dari genggaman PDPPJ.

Video Pelantikan Direksi PD Pasar Pakuan Jaya di Tengah Hujan Viral, Begini Reaksi Netizen

Dia menegaskan bakal segera berkonsolidasi dengan bagian hukum untuk membedah hal itu.

“Jujur saya baru masuk hari ini, jadi perlu penataan ulang, saya harus ngobrol dengan orang hukum mengenai aset-aset apa yang kita punya dan problem apa yang menghambat,” pungkasnya. (gal/c)