25 radar bogor

Museum Pasir Angin, Kompleks Situs Prasejarah Bogor

PRASEJARAH: Batu menhir yang berada di Kompleks Musem Pasir Angin, Desa Cemplang, Kecamatan Cibungbulang.

Museum Pasir Angin, Desa Cemplang, Kecamatan Cibungbulang, sarat akan nilai historis. Di sana tersimpan berbagai benda purbakala berusia ribuan tahun.

LAPORAN: Muhammad Arifal Fajar

Museum Pasir Angin berdiri di atas situs prasejarah. Di sana, terdapat berbagai artefak peninggalan masa silam. Situs ini merupakan sebuah situs arkeologi yang diteliti pada 1970. Saat itu, Tim Pusat Penelitian Arkeologi Nasional yang dipimpin oleh R.P. Soejono, melakukan penggalian berturut-turut pada 1970-1975. Hasilnya, ditemukan berbagai peninggalan bernilai sejarah tinggi di lokasi Situs Pasir Angin.

Berbagai artefak seperti arca batu, kapak perunggu, kapak besi dan gerabah pun kini disimpan di dalam Museum Pasir Angin. Meski begitu, ada banyak temuan yang tidak disimpan di sana. Beberapa artefak yang paling berharga seperti sebuah topeng emas disimpan di Museum Nasional.

Selain itu ada pula kapak corong dengan tangkai berbentuk ekor burung seriti, kapak perunggu berbentuk candrasa, tongkat perunggu, bandul kalung perunggu, manik-manik batu dan kaca, ujung tombak serta alat-alat obsidian. Semua benda tersebut terdapat dalam satu tempat di sekitar monolit dan merupakan peninggalan prasejarah yang unik. Hampir semua benda temuan menghadap ke arah bidang datar utama monolit yang menghadap ke timur.

Hal ini berarti kegiatan yang mencakup benda-benda tersebut dipusatkan pada batu besar tersebut yang merupakan ciri aspek kepercayaan megalitik yang telah berkembang pada tingkat neolitik dengan masyarakat yang hidup dengan bercocok tanam. Diperkirakan usia benda-benda purbakala tersebut antara 1.000 tahun hingga 600 tahun sebelum Masehi (SM).

Dalam perkembangannya, Museum Pasir Angin juga menyimpan berbagai temuan arkeologi dari berbagai situs di Bogor. Salah satunya adalah dari Situs Cibodas Ciampea dalam bentuk beberapa arca yang sudah tidak utuh lagi.

Daya tarik Museum Pasir Angin cukup banyak. Namun yang cukup membetot perhatian adalah keberadaan batu menhir berukuran besar. ”Itu dahulunya tempat pemujaan, dari pertama kali dibangun museum pada 1976 hingga sekarang, batu tersebut belum pernah dipindah,” ucap Pengelola Musem Pasir Angin, Pipih, kepada Radar Bogor.

Batu tersebut, sambungnya, sarat akan nuansa mistis. Tapi tak membuat kekaguman wisatawan saat berkunjung ke Museum Pasir Angin memudar. (*/b)