25 radar bogor

Pamijahan Diterjang Banjir Bandang

RUSAK: Tanggul yang jebol merendam dan merusak rumah warga di Desa Cibunian, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, kemarin (10/6).

BOGOR–Tanggul milik perusahaan listrik tenaga mikromagnetik di Desa Cibunian, Kacamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, jebol kemarin (10/6). Dalam sekejap banjir bandang menyapu belasan rumah warga di Kampung Muara Dua RT 03/02. Meski tidak ada korban jiwa, namun puluhan warga terpaksa diungsikan ke tempat aman.

Data yang diperoleh Radar Bogor, rumah yang mengalami kerusakan parah di antaranya milik Anip (38), Eroh (74), Nani (48), Jaen (30), Otoy (32), Inta (34), Ocih (45), Odih (44), Jarim (60) Engkus (32), dan Anik (75).

Peristiwa terjadi sekitar pukul 06.30 WIB. Selain diterjang air bah, luapan lumpur juga merendam seisi rumah. Sebagian rumah bahkan hancur.

Odih, salah satu korban menuturkan, sebelum banjir bandang hujan deras sempat terjadi saat warga menyantap makan sahur. “Saya ada di dalam rumah, tiba-tiba air masuk ke celah-celah pintu,” tuturnya.

Setengah jam kemudian, air seperti ombak menyapu rumahnya. Banjir bandang terjadi kurang dari lima menit itu sempat mengombang-ambingkan tubuhnya. “Alhamdulillah saya masih selamat. Saya dengar ada terikan suara ibu-ibu,” ucapnya.

Setelah air mulai surut, ia dan warga lainnya berkumpul. “Saya langsung cek kondisi tetangga. Di sana apa ada yang terseret. Karena kali ini langsung ke sungai,” akunya.

Kepala Desa Cibunian Basuni pun langsung mendata secara rinci dampak banjir bandang tersebut. Ia mengatakan, meski tidak menimbulkan korban jiwa, kerugian materi diperkirakan cukup besar. Sebab, warga yang terdampak tersebut mengandalkan pertanian dan perikanan yang juga tersapu banjir. “Saya sudah membuat surat langsung kepada Dinas Pertanian, Dinas Peternakan, dan juga kepada perusahaan,” jelasanya.

Kepala Seksi Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Budi Aksomo mengatakan, jebolnya tanggul milik PT Jaya Dinamika Giohidro Energi (JDG) itu diduga dipicu konstruksi buruk. Tanggul atau water way (saluran air) berukuran 8 x 24 meter dan tinggi 10 meter itu diduga tak kuasa menahan beban air.

Puluhan pasukan Tagana, BPBD, TNI, dan Polri, serta Satpol PP pun bahu-membahu membenahi sisa puing bandang. Budi bahkan meminta masyarakat tidak mendekati lokasi longsor. Sebab dikhawatirkan terjadi longsor susulan.

Saat ini, kata Budi, sudah didirikan posko darurat. Memastikan kesehatan para pengungsi, BPBD menerjunkan tim medis. “Untuk mengecek kesehatan warga. Babinsa dan Babinkamtibmas sudah berada di lokasi membantu warga masyarakat yg terkena musibah longsor,” jelasnya,

Tak hanya rumah warga, lahan pertanian padi ribuan meter persegi pun terkena imbas. Selain itu, kolam ikan, dan perkebunan warga juga ikut terseret arus Sungai Cianten.

Sementara itu, Komandan Kodim 0621/Kabupaten Bogor Letkol Inf Fransisco menyisir lokasi. Dia mengatakan, di samping tugas pokok peran TNI berkewajiban sigap bencana. Frans meminta warga tetap waspada dan tidak mendekati area berbahaya. (don/c)