25 radar bogor

Wali Kota Bogor Dinilai Sibuk Pencitraan, Mahasiswa Ingatkan 5 Poin Penting

Wali Kota Bogor, Bima Arya menemui mahasiswa yang melakukan aksi unjuk rasa di depan Balaikota Bogor, Rabu (17/7/2019).
Wali Kota Bogor, Bima Arya menemui mahasiswa yang melakukan aksi unjuk rasa di depan Balaikota Bogor, Rabu (17/7/2019).

BOGOR-RADAR BOGOR, Dalam aksinya di depan Balaikota Bogor, ada lima isu penting yang disampaikan puluhan mahasiswa yang tergabung dalam BEM se-Bogor Raya, Rabu (17/7/2019).

Aksi unjuk rasa ini mereka lakukan sebagai bentuk kekecewaan terhadap kinerja pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto dan Dedie A Rachim, karena dinilai terlalu banyak pencitraan daripada bekerja untuk warga.

Aksi yang dilakukan itu membawa lima poin penting untuk diaudiensi dengan Bima Arya. Pertama, penyelesaian pekerjaan proyek fly over Martadinata yang sesuai jadwal di bulan Desember.

Kecewa dengan Kinerja Bima, Mahasiswa “Segel” Kantor Wali Kota Bogor

Kedua, penyelesaian proyek Masjid Agung. Ketiga, peningkatan kualitas dan mutu pendidikan. Keempat, relokasi zona PKL. Kelima naturalisasi Ciliwung dari hulu ke hilir.

“Segera tuntaskan permasalahan di Kota Bogor, khususnya lima poin yang kita bawa agar masyarakat bisa merasakan kerja yang nyata dari Pemkot Bogor,” ujar Koordinator BEM se-Bogor Raya, Abdul Mukhtar kepada Radar Bogor di lokasi aksi.

Dalam aksinya itu, mereka membentangkan spanduk penyegelan di gapura Kantor Balaikota Bogor. Spanduk itu bertuliskan “Kantor Ini Disegel oleh Mahasiswa!!.

“Ini adalah bentuk kekecewaan mahasiswa terhadap kinerja pemerintah, kami merasa pemerintah terlalu sibuk dengan citra sehingga lupa akan tugas dan fungsinya,” tegas Mukhtar.

Kesibukan Pemerintah Kota (Pemkot) akan citranya itu, kata dia, membuat tanggung jawab kepada masyarakat banyak yang belum terselesaikan. Baik dari sisi ekonomi, transportasi, infrastruktur dan lainnya.(gal/pkl6/pkl7/c)