25 radar bogor

Kenangan 5 Bocah Tewas di Kubangan Proyek, Kemana-mana Bersama, Sahabat Sehidup Semati

Salah satu kerabat bocah yang tewas di kubangan proyek menunjukkan foto korban.

BOGOR – RADAR BOGOR, Sahabat sehidup semati mungkin kata yang tepat menggambarkan pertemanan M Dafin (10), M Rafi Sudrajat (8), M Rafi (10), Imamsyah (9) dan M Faizal (12).

Bermain di Kubangan Proyek Perumahan, Lima Bocah di Sukaresmi Tewas Tenggelam

Kemana-mana mereka berlima selalu bersama. Baik itu di sekolah maupun di kampung. “Bahkan tidak mau main jika bersama anak-anak yang lain,” ujar  Paman almarhum M Rafi Sudrajat, Acap Suprihatin kepada Radar Bogor, Kamis (18/10/2018).

Kini kelima warga Kampung Kedunghalang Poncol RT 04/06 Kelurahan Sukaresmi Kecamatan Tanah Sareal itu, harus pergi untuk selamanya. Tak ada lagi tawa ceria kelima bocah itu usai menjadi korban tenggelam di kolam retensi Perumahan Bukit Cimanggu City (BCC).

Lima Bocah Tewas Tenggelam di Kubangan Proyek Perumahan di Sukaresmi, Ini Foto Lokasinya

Acap  menuturkan korban memang sudah izin kepada orang tuanya untuk main. Namun, keluarga tidak mengetahui bahwa mereka bermain di kolam proyek pembangunan yang tak jauh dari rumahnya. Karena kolam itu baru pertama kali ada karena hujan beberapa hari ini.

“Memang biasa main disitu, main bola atau layang-layang, semenjak ada proyek saja. Jadi orang tua tidak khawatir, tapi karena semalam hujan ternyata ada kolam genanagan air, sedangkan orang tua tidak tahu,” kata dia.

Dia bersama keluarga mengaku sama sekali tidak ada firasat apapun. Namun empat hari sebelum kejadian yang tak disangka menjadi pertemuan terakhir Acap dengan Rafi. Bocah itu menagih janji untuk segera dibelikan telepon genggam.

“Masih terngiang sama saya saat anak ini nanya kapan mau dibeliin HP. Saya bilang insyaallah nanti mau dibeliin. Memang saya menjanjikan HP pada saat itu, makanya saya kaget dengan kejadian ini,” ucapnya lirih.

Kasus inipun menjadi pelajaran bagi para orang tua agar tetap waspada menjaga anaknya.

Menurut Psikolog Anak untuk Kementerian Sosial RI Anggia Darmawan semestinya ada orang dewasa/orang tua yang menemani dan mengawasi anaknya ketika bermain.

Founder Sekolah Keluarga Empat Pilar itu menjelaskan,  sebagai orang tua kita harus ekstra menemani anak – anak. Harus sering mengingatkan mana tempat yang aman dan yang tidak aman untuk bermain.

“Yang paling penting  ya tadi, ketika anak bermain, dampingilah oleh orang dewasa. Dan saling melibatkan antara semua lingkungan terdekat. Minimal tetangga kita tahu siapa anak kita, maupun sebaliknya,” ucapnya.

Lalu perbanyaklah komunikasi antara orang tua dan anak. Menurutnya, ketika anak merasa dekat dengan orang tua, kemungkinan besar anak – anak ini akan cukup nyaman untuk bermain tidak terlalu jauh dari rumah.  “Karena salah satu yang berbahaya itu ketika tempatnya cukup jauh dari rumah,” pungkasnya. (gal/cr4/d)